Senin 09 Dec 2024 19:33 WIB

Tegas! Pertamina Ambil Alih Operasional Tiga SPBU Curang di Yogyakarta

Pertamina memiliki tim khusus yang terus melakukan monitor di seluruh SPBU

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Untuk mempersiapkan keamanan energi jelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa SPBU di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk melakukan pengecekan uji tera. Uji tera atau pengujian alat ukur pada SPBU ini dilakukan pada Rabu (20/11/2024) dan Kamis (21/11/2024).
Foto: Pertamina Patra Niaga
Untuk mempersiapkan keamanan energi jelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa SPBU di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk melakukan pengecekan uji tera. Uji tera atau pengujian alat ukur pada SPBU ini dilakukan pada Rabu (20/11/2024) dan Kamis (21/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius menyampaikan perusahaan telah mengambil langkah tegas dalam memastikan operasional di seluruh SPBU sesuai dengan standar prosedur operasional (SOP) yang berlaku. Hal ini menyusul temuan modus manipulasi pengisian BBM di empat SPBU di Yogyakarta.

"Pertamina memiliki tim khusus yang terus melakukan monitor di seluruh SPBU dan fasilitas-fasilitas Pertamina untuk memastikan kalibrasi alat ukur sesuai dengan standar operating prosedur yang berlaku di Pertamina," ujar Simon saat konferensi pers kesiapan PLN dan Pertamina terkait Natal dan tahun baru di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12/2024).

Simon mengaku telah menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan di lapangan. Dalam investigasi tersebut, Simon mengungkapkan sejumlah modus manipulasi yang digunakan untuk mengambil keuntungan dari operasional pengisian BBM.

"Kami telah mendapat informasi dari tim di lapangan yang menemukan modusnya, antara lain berupa soket di dekat tempat listrik, begitu juga ada semacam charger yang terhubung dengan alat untuk memperlambat putaran pengisian, walaupun angka digitalnya tetap bertambah," ucap Simon.

Atas temuan tersebut, Pertamina langsung mengambil tindakan tegas dengan mengambil alih tiga SPBU yakni SPBU 44.552.10 Janti, SPBU 44.552.09 Kentungan-Sleman, dan SPBU 44.552.15 Tugu-Jogjakarta, sedangkan SPBU 44.555.08-Kaliurang masih dalam proses investigasi.

"Kami memastikan walaupun setelah diukur itu ada sekitar pengurangan 300 ml setiap 20 liter pengisian, sekecil apa pun, itu hak rakyat yang dikurangi. Untuk itu kita berusaha sebaik-baiknya melakukan pelayanan yang sebaik-baiknya dan jangan sampai ada hak rakyat yang dikurangi," lanjut Simon.

Simon menyampaikan pengambilan alihan operasional bentuk komitmen Pertamina agar tetap melayani masyarakat secara optimal. Simon memastikan langkah ini tidak akan berdampak pada ketersediaan BBM bagi masyarakat.

"Untuk mengantisipasi apabila SPBU itu ditutup dan menghindari kelangkaan BBM di masyarakat, Pertamina kemudian mengambil alih operasional SPBU tersebut. Dengan demikian, operasional dikembalikan agar sesuai dengan standar operating prosedur yang berlaku," ucap Simon.

Simon menambahkan Pertamina terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan memastikan transparansi dalam setiap proses operasional di SPBU. Simon juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika menemukan kejanggalan saat melakukan pengisian BBM di SPBU.

"Kami mengawasi seluruh SPBU yang ada dengan menggunakan CCTV, begitu juga dengan Command Center. Selain dari internal, kami juga sangat berharap dan memohon bantuan dari masyarakat untuk melaporkan kejadian-kejadian janggal yang ditemukan di lapangan," kata Simon.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement