Senin 09 Dec 2024 20:23 WIB

Adil Berbuah Ketenangan

Khalifah Umar mencontohkan perihal keadilan yang berbuah ketenangan.

Keadilan (ilustrasi)
Foto: cleverjustice.com
Keadilan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada suatu ketika, Kaisar Romawi mengirim utusan kepada Khalifah Umar bin Khattab. Dia berniat melihat dari dekat kondisinya dan aktivitas amirul mukminin. Ketika utusan Romawi tersebut telah tiba di Madinah, ia bertanya tentang Umar bin Khattab kepada penduduk Madinah. “Mana raja kalian?” tanyanya dengan lantang kepada warga.

Penduduk Madinah menjawab, “Kami tidak mempunyai raja. Kami hanya mempunyai pemimpin yang telah pergi keluar Madinah.”

Utusan Kaisar Romawi tersebut segera keluar dari Madinah untuk mencari Umar bin Khattab. Sang amirul mukminin tampak sedang tidur di atas tanah dengan berbantalkan tongkat kecilnya yang memang biasa dibawa.

Ketika utusan Kaisar Romawi melihat Umar dalam keadaan seperti itu, ia merasakan ketenangan dalam hatinya. “Orang yang ditakuti oleh semua raja karena kewibawaannya keadaannya seperti ini?" batinnya.

"Wahai Umar, engkau berbuat adil, dan engkau pun bisa tidur. Sedangkan, raja kami zalim, maka tidak heran kalau ia tidak bisa tidur dan selalu diliputi ketakutan,” sambungnya.

Kisah yang terdapat di dalam kitab Minhajul Muslim karya Abu Bakr Jabir al-Jazairi ini memberikan pelajaran berharga tentang hasil memutuskan hukum secara adil. Salah satunya adalah tersebarnya ketenangan di dalam hati.

Mengapa bisa tenang?

sumber : Hikmah Republika oleh Moch Hisyam
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement