Selasa 10 Dec 2024 19:30 WIB

Suriah Diduga Pernah Gunakan Senjata Kimia Mematikan, Bagaimana Kondisi Senjata itu Kini?

Lembaga pengawas global pantau kewajiban senjata kimia di Suriah.

Tim evakuasi bantuan dari Turki membawa korban serangan senjata kimia yang terjadi di kota Idllib, Suriah pada 2018.
Foto: AP
Tim evakuasi bantuan dari Turki membawa korban serangan senjata kimia yang terjadi di kota Idllib, Suriah pada 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (The Organization for the Prohibition of Chemical Weapons/OPCW) menyampaikan keprihatinan serius mengenai status program senjata kimia Suriah dan kepatuhannya terhadap Konvensi Senjata Kimia (CWC) di tengah transisi politik.

Sekretariat Teknis menekankan komitmennya untuk terus memantau secara ketat perkembangan di Suriah karena terdapat kesenjangan dan ketidaksesuaian dalam deklarasi senjata kimia Suriah yang belum terselesaikan selama lebih dari satu dekade setelah negara tersebut bergabung dengan CWC.

Baca Juga

OPCW mencatat bahwa bahan kimia beracun telah digunakan sebagai senjata di Suriah pada beberapa kesempatan, dan penyelidikan yang dilakukan oleh Sekretariat Teknis dan badan internasional independen lainnya.

Sekretariat juga mengungkapkan kekhawatiran tentang keamanan dan integritas fasilitas senjata kimia yang telah dideklarasikan oleh Suriah, yang mencakup lokasi riset, pengembangan, produksi, penyimpanan, dan pengujian.

Upaya pemantauan juga difokuskan pada setiap potensi pergerakan atau insiden yang melibatkan bahan senjata kimia atau dokumentasi terkait, serta langkah-langkah yang telah diambil Suriah untuk memenuhi kewajiban CWC.

Dalam sebuah pernyataan, OPCW menggarisbawahi pentingnya memastikan keselamatan dan keamanan semua bahan dan fasilitas terkait senjata kimia di seluruh Suriah.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement