REPUBLIKA.CO.ID, DAMAKSUS -- Tumpukan obat psikostimulan terbakar di pangkalan udara Mazzeh dekat Damaskus. Demikian dilaporkan oleh kantor berita AFP seperti dilansir Aljazirah.
Sementara itu, Levant 24, sebuah outlet media Suriah, mengunggah cuplikan dari apa yang dikatakannya sebagai pabrik Captagon milik rezim Bashar al-Assad di pinggiran Douma. Video tersebut menunjukkan sebuah gudang yang berisi kotak-kotak berisi bahan tersebut.
Captagon adalah nama merek obat psikoaktif yang diproduksi pada tahun 1960-an. Ini mengandung fenethylline, obat sintetis. Pada tahun 1980-an, obat ini dilarang di sebagian besar negara karena sifat adiktif dan efek sampingnya yang tinggi.
Diperkirakan 80 persen obat-obatan terlarang di seluruh dunia diproduksi di Suriah di bawah komando rezim al-Assad.
Tahun lalu, AS memberikan sanksi kepada sejumlah warga Suriah, termasuk dua kerabat al-Assad, atas dugaan keterlibatan mereka dalam perdagangan Captagon.
"Produksi obat Captagon di Suriah hampir terhenti sejak tergulingnya rezim Bashar Al Assad," kata seorang pejabat Yordania dan Eropa kepada The National.
Aliran narkoba lintas batas telah menjadi ancaman keamanan nasional yang menonjol di Timur Tengah. Captagon senilai miliaran dolar per tahun telah menyeberang dari Suriah ke negara-negara Arab lainnya melalui Yordania sejak 2018.
Levant24 Gains exclusive access to a Captagon factory that belonged to the Assad regime and Hezbollah in Douma, Damascus. pic.twitter.com/OCFOlHWp6b
— Levant24 (@Levant_24_) December 11, 2024