Kamis 12 Dec 2024 15:00 WIB

Tiga Cara Seseorang Menjadi Murtad

Setidaknya ada tiga cara seseorang bisa jadi murtad.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Muhammad Hafil
 Tiga Cara Seseorang Menjadi Murtad. Foto:  Mualaf/Ilustrasi.
Foto: Republika/Mardiah
Tiga Cara Seseorang Menjadi Murtad. Foto: Mualaf/Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam laman Rumah Fiqih, KH Ahmad Sarwat Lc menjelaskan tiga cara seseorang menjadi murtad. Secara umum, murtad dapat diartikan seseorang yang telah memeluk agama Islam dan beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya kemudian beralih keyakinan ke agama lain.

KH Ahmad Sarwat menerangkan, menurut umumnya para ulama, setidaknya ada tiga cara seseorang bisa jadi murtad. Yaitu terkait dengan keyakinan tertentu di dalam hati atau tindakan nyata tertentu dalam bentuk perbuatan atau ucapan tertentu secara lisan. Para ulama umumnya membuat batas-batas yang bisa dijadikan patokan untuk diperhatikan.

Baca Juga

1. Murtad Terkait Dengan Keyakinan

Di antara bentuk kemurtadan secara keyakinan misalnya mengingkari sifat Allah, atau menolak kebenaran Alquran atau mengingkari kenabian Nabi Muhammad SAW.

Mengingkari Sifat Allah

Para ulama sepakat bahwa siapa saja dari umat Islam yang meyakini bahwa Tuhan itu tidak ada alias atheis, dia telah murtad dari agama Islam.

Demikian juga bila mengingkari satu dari sifat-sifat Allah yang jelas, tegas, dan tsabit, maka dia telah murtad keluar dari agama Islam, seperti menyatakan Allah punya anak, istri dan sebagainya.

Termasuk bila seseorang mengatakan bahwa Allah itu tidak abadi atau sebaliknya malah mengatakan alam ini kekal abadi, maka dia telah murtad.

Mengingkari Kebenaran Alquran

Orang yang menolak kebenaran Alquran bahwa kitab itu turun dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, turun dengan tawatur, melalui Jibril Alaihissalam, dengan bahasa Arab, serta menjadi mukjizat buat Rasulullah SAW, dan dengan itu Allah menantang orang Arab untuk membuat yang setara, maka dia sudah murtad.

Termasuk di dalamnya kategori murtad adalah orang yang menolak kebenaran satu ayat dari ribuan ayat Alquran, kecuali bila ayat itu memang multi tafsir atau sudah dinasakh hukumnya.

Mengingkari Kenabian Nabi Muhammad SAW

Menolak kenabian Nabi Muhammad SAW termasuk keyakinan yang sesat dan mengakibatkan murtad dari agama Islam. Sebab dasar agama Islam itu diletakkan pada keyakinan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah seorang Nabi yang menjadi utusan Allah SWT secara resmi.

Maka mengingkari kenabian Nabi Muhammad SAW sama saja mengingkari keberadaan agama Islam. Berarti orang yang mengingkarinya telah ingkar atau kafir dari agama Islam.

2. Murtad Terkait Dengan Perkataan

Selain dengan jalan penyimpangan keyakinan, kemurtadan itu bisa terjadi akibat ucapan atau lafadz secara lisan, yaitu apabila seseorang mengucapkan sab (سبّ). Selain itu murtad juga bisa terjadi ketika seseorang melontarkan tuduhan kafir (takfir) kepada seorang muslim tanpa hak.

Sab

Istilah sab (سبّ) sering diartikan sebagai penghinaan atau kalimat yang merendahkan, menjelekkan, mencaci, melaknat, menghina.

Menghina Allah

Para ulama telah mencapai kata sepakat bahwa orang yang menghina Allah SWT, atau mencaci, memaki, menjelekkan-Nya sebagai orang yang murtad dan keluar dari agama Islam. Walaupun hal itu hanya sekedar candaan, atau main-main belaka.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ لَيَقُوْلُنَّ اِنَّمَا كُنَّا نَخُوْضُ وَنَلْعَبُۗ  قُلْ اَبِاللّٰهِ وَاٰيٰتِهٖ وَرَسُوْلِهٖ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِءُوْنَ 

Sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, mereka pasti akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah, “Apakah terhadap Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” (QS At-Taubah Ayat 65)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

لَا تَعْتَذِرُوْا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ اِيْمَانِكُمْ ۗ اِنْ نَّعْفُ عَنْ طَاۤىِٕفَةٍ مِّنْكُمْ نُعَذِّبْ طَاۤىِٕفَةً ۢ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا مُجْرِمِيْنَ ࣖ

Tidak perlu kamu membuat-buat alasan karena kamu telah kufur sesudah beriman. Jika Kami memaafkan sebagian dari kamu (karena telah bertobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain), karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berbuat dosa. (QS At-Taubah Ayat 66)

Menghina Rasulullah

Demikian juga para ulama sepakat tanpa ada perbedaan pendapat bahwa orang yang menghina Rasulullah SAW telah murtad. Termasuk ke dalam penghinaan ketika seseorang menghina kekurangan baik pada diri Nabi Muhammad SAW atau nasab dan agama. Termasuk juga melaknat Nabi Muhammad SAW, mengejeknya, menuduhnya dengan tuduhan palsu.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement