REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Pemerintah Inggris dilaporkan telah mengonfirmasi, panglima militer Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, diberi kekebalan diplomatik khusus untuk mengunjungi Inggris pada November lalu, lapor desclasified UK, Kamis (12/12/2024).
Halevi adalah Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang telah mengarahkan operasi militer Israel selama genosida Gaza. Ia tiba di Inggris pada akhir November untuk membahas konflik yang sedang berlangsung di Lebanon dan Gaza dengan pejabat senior Inggris dari Kementerian Pertahanan dan Kantor Luar Negeri. Pertemuan lebih lanjut diadakan dengan Jaksa Agung Inggris, Richard Hermer.
Kunjungan itu dilakukan hanya tiga hari setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang.
Halevi awalnya dilaporkan telah dimasukkan dalam permohonan penangkapan ICC atas kejahatan yang disengaja membuat warga Palestina kelaparan di Gaza.
Meskipun Halevi pada akhirnya tidak disebutkan dalam surat perintah ICC tersebut, pemerintah setempat untuk mengajukan permohonan penangkapan pribadi di Inggris berdasarkan undang-undang yurisdiksi universal, yang memungkinkan kejahatan paling serius untuk dituntut di mana pun kejahatan itu dilakukan.
Namun, pemerintah Inggris memblokir jalan ini dengan menerbitkan sertifikat misi khusus kepada Halevi. Inggris justru memberinya kekebalan diplomatik sementara selama kunjungan tersebut.
Menanggapi pertanyaan parlemen dari Anggota Parlemen Partai Buruh Brian Leishman, Kantor Luar Negeri kemarin mengakui bahwa mereka "memberikan persetujuan untuk status misi khusus untuk kunjungan Letnan Jenderal Herzl Halevi ke Inggris pada tanggal 24-25 November… dan [delegasinya]".