REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Pejabat Darurat Senior Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, Louise Wateridge, mengatakan, saat ini Jalur Gaza memiliki jumlah anak termaputasi tertinggi di dunia. Hal itu merupakan dampak dari agresi militer Israel ke wilayah tersebut selama 14 bulan terakhir.
"Gaza sekarang memiliki jumlah anak yang diamputasi per kapita tertinggi di seluruh dunia. Anak-anak termasuk yang paling terpukul, dengan Gaza sekarang melaporkan jumlah anak yang diamputasi per kapita tertinggi di dunia," ungkap Wateridge saat berbicara kepada media di Jenewa, Swiss, Jumat (13/12/2024), dikutip laman UN News.
Dia menambahkan, banyak anak di Gaza yang telah kehilangan anggota tubuhnya akibat terdampak serangan Israel. "Dalam skenario seperti ini, mereka menjalani operasi tanpa anestesi. Saya berbicara dengan para dokter di Rumah Sakit Nasser. Ini adalah rumah sakit terbesar yang berfungsi separuh di Jalur Gaza sekarang. Dan mereka benar-benar kewalahan," ucap Wateridge.
Pada Mei 2024, lebih dari satu dari lima rumah tangga di Gaza melaporkan memiliki setidaknya satu anggota keluarga yang cacat. Menurut data Biro Pusat Statistik Palestina, saat ini terdapat 58 ribu orang cacat di negara tersebut.
Wateridge mengatakan, meski banyak staf dan pekerjanya yang menjadi korban serangan Israel, UNRWA tetap berusaha memberikan bantuan serta layanan kesehatan bagi warga Gaza. "UNRWA di sini tetap menjadi salah satu pelaku kesehatan terbesar yang beroperasi di Jalur Gaza,” ujarnya.
Menurut UNRWA, hampir 26 ribu orang telah menderita cedera yang mengubah hidup mereka selama konflik Gaza berlangsung sejak Oktober 2023. Para korban memerlukan layanan rehabilitasi, khususnya untuk amputasi dan cedera tulang belakang.
Agresi Israel ke Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023 dan masih berlangsung hingga saat ini. Lebih dari 44.500 warga Palestina di Gaza telah terbunuh. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Selain itu, sebanyak 1,9 juta orang di Gaza terpaksa mengungsi dalam kondisi tidak layak dan tanpa akses ke kebutuhan hidup dasar.