Dulu populer sebutan a cup of Java, untuk minuman kopi dari Indonesia. Java adalah sebutan untuk kopi yang dipanen dari Pulau Jawa di Indonesia dan dipamerkan di Columbia pada 1893.
Kampung Jawa, gerai di pameran itu, menyajikan kopi Jawa untuk pengunjung, yang kata Gabriella Teggia dan Mark Hanusz di buku A Cup of Java, “Dan dengan cepat pengunjung menyebut minuman ini sebagai a cup of Java.”
Sekarang ada a frame of Java. Pelukis Sunarya menyajikan aroma kopi di selembar kertas, lalu ia ikutkan pameran di Brasil. Eks karyawan Republika itu mengirim dua frame lukisan menggunakan kopi untuk dipamerkan di Museum Kota Recife.
Pameran yang bertajuk The Coffee That Uses Une ini dibuka pada 7 Desember 2024 dan akan berlangsung hingga 2 Februari 2025. “Alhamdulillah saya dipercaya untuk mewakili Indonesia di pameran lukisan kopi di Brasil,” kata pelukis kopi eks karayawan Republika, Sunarya, pekan lalu.
Pelukis kopi bukan berarti orang yang melukis kopi. Pelukis kopi adalah pelukis yang menjadikan kopi sebagai medium lukisannya. “Kopi yang saya gunakan kopi Bintoha Perkoci Ciwidey,” kata Sunarya.
Ia menggunakan bubuk kopi yang belum dipakai dicampur dengan akrilik. Tapi jika kehabisan bubuk kopi baru, ia tak segan menggunakan ampas kopi.
Pameran lukisan kopi di Brasil, menurut Sunarya, baru kali pertama diadakan. Pameran yang sudah direncanakan oleh Abraao Figueiredo sejak Agustus 2022 diikuti 28 pelukis dari berbagai negara.
Di Indonesia, kata Sunarya, komunitas pelukis kopi Indonesia sudah mengadakan dua kali pameran. Indonesia dan Brasil adalah dua negara penghasil kopi dunia. Di pameran lukisan kopi di Perpusnas, Jakarta, pada Februari 2022, Abraao Figueiredo juga datang.
Dalam video pembukaan pameran yang dikirim ke Sunarya, terlihat dua frame lukisan kopi Sunarya menjadi latar tempat berdiri Abraao Figueiredo, penyelenggara pameran, membuka pameran. Sunarya mengirimkan lukisan seorang kakek sedang menyalakan pipa tembakau dan lukisan seeekor harmau.
Selama melukis menggunakan bubuk kopi, Sunarya pernah melukis banyak profil tokoh. Antara lain ia pernah melukis wajah Rocky Gerung, Sujiwo Tejo, dan Ketua MPR Bambang Susatyo.
Reog Ponorogo juga pernah menjadi obyek lukisannya, selain pemandangan. Ketika pendemi Covid-19 melanda, Sunarya banyak menghabiskan waktu untuk melukis dengan bahan kopi menggunakan media kertas canson.
Saat membuat lukisan dengan kopi, secangkir kopi juga menemani. Saat sibuk melukis itu, kadang ia lupa cangkir kopi untuk lukisan dan cangkir kopi untuk diminum. “Kadang salah minum juga,” kata Sunarya tertawa.
Priyantono Oemar