Senin 16 Dec 2024 16:00 WIB

Sinergi UMM dan TNI AU Bangun Strategi Ketahanan Pangan Berkelanjutan

Agenda itu bertujuan untuk mengidentifikasi solusi dan strategi ketahanan pangan.

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjalin kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menyelenggarakan seminar ketahanan pangan dan pendandatanganan pernyataan bersama tentang ketahanan pangan. Kolaborasi yang dilaksanakan pada 16 Desember di Rayz UMM itu bertajuk Kemampuan Wilayah dalam mendukung Program Ketahanan Pangan & Makanan Bergizi.
Foto: Humas UMM
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjalin kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menyelenggarakan seminar ketahanan pangan dan pendandatanganan pernyataan bersama tentang ketahanan pangan. Kolaborasi yang dilaksanakan pada 16 Desember di Rayz UMM itu bertajuk Kemampuan Wilayah dalam mendukung Program Ketahanan Pangan & Makanan Bergizi.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjalin kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menyelenggarakan seminar ketahanan pangan dan pendandatanganan pernyataan bersama tentang ketahanan pangan. Kolaborasi yang dilaksanakan pada 16 Desember di Rayz UMM itu bertajuk “Kemampuan Wilayah dalam mendukung Program Ketahanan Pangan & Makanan Bergizi”.

Adapun agenda itu bertujuan untuk mengidentifikasi solusi dan strategi ketahanan pangan dalam rangka mendukung program nasional menuju Indonesia Emas 2045. Terkait hal kerja sama ini, Asisten Potensi Dirgantara Kepala Staf Angkatan Udara Marsda TNI Andi Wijaya menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi isu ketahanan pangan. Menurutnya, ketahanan pangan bukanlah tanggung jawab satu pihak semata, tetapi memerlukan sinergi dari seluruh elemen bangsa. Ia juga menekankan bahwa TNI AU akan berperan dalam melindungi dan mengamankan sistem pertanian nasional meskipun bukan sebagai pelaku utama.

"Ketahanan pangan adalah isu krusial yang tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Ini membutuhkan orkestrasi yang harmonis di mana semua pihak, termasuk TNI, akademisi, dan pemerintah memiliki peran strategis. Kita harus bersama-sama menjadi dirijen yang mampu mengarahkan potensi bangsa untuk kesejahteraan bersama. TNI AU memang bukan petani, tetapi kami dapat berkiprah dalam sistem pertanian sebagai bagian dari pengamanan dan perlindungan sumber daya nasional,” jelasnya

Di sisi lain, sesi pemaparan utama disampaikan oleh Diyan Anggraini dari PT Thara Jaya Niaga. Ia dikenal sebagai seorang yang berpengalaman di bidang pengelolaan pertanian dan hilirisasi produk pangan. Ia membahas topik penting terkait kesejahteraan petani sebagai fondasi ketahanan pangan, serta bagaimana inovasi dapat memaksimalkan potensi ekonomi pertanian melalui pengelolaan yang berkelanjutan.

"Ketahanan pangan tidak mungkin terwujud tanpa kesejahteraan petani. Regenerasi petani harus dipastikan melalui peningkatan pendapatan dan pemanfaatan hilirisasi produk pertanian. Ini memerlukan ekosistem yang baik dari hulu hingga hilir," ujarnya.

photo
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjalin kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menyelenggarakan seminar ketahanan pangan dan pendandatanganan pernyataan bersama tentang ketahanan pangan. Kolaborasi yang dilaksanakan pada 16 Desember di Rayz UMM itu bertajuk Kemampuan Wilayah dalam mendukung Program Ketahanan Pangan & Makanan Bergizi. - (Humas UMM)

Lebih lanjut, ia menjelaskan pentingnya pemanfaatan sisa produksi pertanian agar bernilai ekonomi. Misalnya Thailand dan Vietnam yang berhasil memaksimalkan potensi residu dedak dan sekam untuk menghasilkan nilai ekonomi tambahan. Dengan pendekatan ini, komoditas mereka menjadi lebih kompetitif di pasar global.

Sementara itu, Rektor UMM Prof Nazarudin Malik menyampaikan komitmen UMM untuk berperan aktif dalam mendukung ketahanan pangan melalui inovasi pertanian organik dan pemberdayaan petani lokal. Ia berharap kerja sama antara UMM dan TNI AU dapat berjalan secara berkelanjutan.

"Dengan lahan binaan seluas 165 hektar yang fokus pada pertanian organik, kami telah membuktikan bahwa perguruan tinggi dapat menjadi motor penggerak kesejahteraan petani dan menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Melalui penandatanganan naskah kerja sama ini, kami berharap tercipta sinergi yang mampu membawa manfaat berkelanjutan dalam mendukung kemandirian pangan nasional dan visi Indonesia Emas 2045," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement