REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dzalim adalah menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Dzalim juga berarti berpaling dari tujuan.
Dzalim mempunyai banyak bentuk, di antaranya kedzaliman antara manusia dengan Penciptanya, bentuk paling besar dari kezaliman ini adalah syirik kepada Allah dan nifak. Kedzaliman antara sesama makhluk, dan kedzaliman manusia terhadap dirinya sendiri.
Dari Jabir bin Abdullah Radhyalahu anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jauhilah kezaliman, karena sesungguhnya kedzaliman itu adalah kegelapan pada hari kiamat." (HR Imam Muslim)
Dijelaskan Muhammad Khalil Itani dalam buku Wasiat Rasul Buat Lelaki yang diterjemahkan Ahmad Syakirin, salah satu wasiat yang baik serta berkah dari Nabi Muhammad SAW, meskipun kalimatnya sedikit, tetapi ia mencakup sesuatu yang penting serta sarat makna dan nilai yang tinggi dalam kehidupan manusia. Wasiat ini merupakan salah satu dari jawami'ul kalim-nya Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW memulai wasiatnya tersebut dengan ucapan "ittaqu" yang artinya "jauhilah dan waspadailah." Sementara kata "At-Takwa" berasal dari kata "Al-Wiqayah" yang artinya penjagaan. Yakni, jadikanlah antara diri kalian dan kezaliman suatu penjagaan dan penghalang.