REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura I atau InJourney Airports memproyeksikan pertumbuhan penumpang pesawat saat periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Digital InJourney Airports Herdy Harman memprediksi jumlah penumpang pesawat akan meningkat empat persen hingga lima persen selama periode Nataru.
"Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, menjadi dua bandara utama dengan kontribusi terbesar, mencapai 85 persen dari total okupansi penumpang," ujar Herdy saat konferensi pers di Sarinah, Jakarta, Senin (16/12/2024).
Herdy mencatat Bandara Internasional Soekarno-Hatta mencatat rata-rata 150 ribu penumpang per hari, sementara Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menunjukkan karakteristik yang berbeda dengan dominasi wisatawan mancanegara.
"Pada periode Nataru, kami memperkirakan akan ada lebih dari 100 ribu penumpang per hari di kedua bandara tersebut," ucap Herdy.
Dalam menghadapi lonjakan ini, sambut Herdy, InJourney Airports telah menyiapkan 16 ribu personel yang akan diterjunkan di berbagai bandara, terutama di bandara utama seperti Soekarno-Hatta dan I Gusti Ngurah Rai. Herdy menyampaikan para petugas telah mendapatkan pelatihan khusus untuk memastikan layanan terbaik selama Nataru.
"Kami berkomitmen untuk tidak ada komplain sedikit pun dari traveler, karena bandara adalah wajah Indonesia," sambung Herdy.
Herdy juga menyebutkan upaya beautifikasi di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk memperkuat suasana khas keindonesiaan. Herdy berharap wajah baru terminal 3 dapat meningkatkan kenyamanan bagi para penumpang.
"Di Bandara I Gusti Ngurah Rai, kami juga telah memperbaiki alur penumpang dengan penambahan jembatan penyeberangan orang yang lebih tertib," lanjut Herdy.
Selain pelayanan, sambung Herdy, aspek keselamatan dan keamanan juga menjadi perhatian utama. Herdy berharap optimalisasi kesiapan dapat membuat operasional bandara selama Nataru 2024 berlangsung lancar dan nyaman.
"Operasional bandara kami mengikuti standar internasional, termasuk aspek security yang harus dijalankan dengan ketat," kata Herdy.