REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Agama Islam mengajarkan untuk berbuat baik kepada tetangga, hingga diancam dengan narasi tidak beriman orang yang mengganggu tetangganya.
Islam agama yang cinta damai dengan tegas memperingatkan tentang masalah menyakiti tetangga. Sampai ke tingkatan bahwa Nabi Muhammad SAW meniadakan iman bagi yang melanggarnya dan menegakkannya dengan sumpah yang diulang-ulang.
Abu Syuraih berkata Nabi Muhammad SAW bersabda, "Demi Allah ia tidak beriman (iman yang sempurna), demi Allah ia tidak beriman, demi Allah ia tidak beriman.”
Nabi Muhammad SAW ditanya, "Siapa, wahai Rasulullah?”
Nabi Muhammad SAW menjawab, “Orang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya.” (HR Imam Bukhari)
Menyakiti tetangga merupakan bentuk kurangnya keimanan yang menyebabkan kebinasaan. Ketahuilah, menyakiti tetangga itu haram dalam Islam, termasuk dosa yang sangat besar, balasannya berat di sisi Allah SWT, serta akan menjadi penghalang pelakunya mencapai derajat kemuliaan dan sempurnanya keimanan.
Ibnu Mas'ud berkata bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya, "Dosa apa yang paling besar?”
Nabi Muhammad SAW menjawab, “Engkau jadikan bagi Allah tandingan, sedang Dialah yang menciptakanmu.”