Senin 16 Dec 2024 18:45 WIB

3 Penyakit dengan Keluhan Terbanyak Jelang Akhir Tahun

Meski tampak ringan, penyakit musiman ini sering kali mengganggu produktivitas.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Hujan (ilustrasi). Cuaca yang tidak menentu pada penghujung tahun sering kali menjadi penyebab meningkatnya kasus penyakit musiman seperti ISPA, sakit tenggorokan, dan influenza.
Foto: Republika/Mardiah
Hujan (ilustrasi). Cuaca yang tidak menentu pada penghujung tahun sering kali menjadi penyebab meningkatnya kasus penyakit musiman seperti ISPA, sakit tenggorokan, dan influenza.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Cuaca yang tidak menentu pada penghujung tahun sering kali menjadi penyebab meningkatnya kasus penyakit musiman seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), sakit tenggorokan, dan influenza. Menurut data dari layanan kesehatan digital Halodoc, ketiga penyakit musiman tersebut menjadi keluhan yang paling banyak dikonsultasikan, dengan tren peningkatan pada November hingga Desember.

Data tersebut juga mengungkap hampir 50 persen dari keluhan gangguan pernapasan pada periode tersebut dialami oleh masyarakat usia produktif rentang usia 25-35 tahun. Medical Manager Halodoc, dr Monica Cynthia Dewi, menjelaskan perubahan suhu ekstrem antara hujan dan panas dapat melemahkan daya tahan tubuh sehingga membuat masyarakat lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri.

Baca Juga

“Meski tampak ringan, penyakit musiman ini sering kali mengganggu produktivitas, terutama saat kita harus menyelesaikan pekerjaan akhir tahun atau mempersiapkan liburan. Jadi gejala dari penyakit musiman tidak boleh dianggap remeh,” kata dr Monica dalam keterangan tertulis, dikutip pada Senin (16/12/2024).

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine menunjukkan bahwa influenza dapat mengurangi produktivitas pekerja hingga 67 hingga 74 persen. Sementara itu, penelitian dari Current Medical Research and Opinion menemukan bahwa batuk dan pilek (salesma) menyebabkan penurunan produktivitas sebesar 26,4 persen.

Dokter Monica menyarankan masyarakat untuk segera mencari bantuan medis apabila gejala tidak membaik dalam 2-3 hari meskipun sudah mengonsumsi obat yang biasa digunakan. Gejala yang dimaksud seperti demam tinggi lebih dari 38 derajat Celsius, mengalami kesulitan bernapas atau nyeri dada, hingga gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari seperti pekerjaan atau perencanaan liburan.

“Penyakit musiman kerap menjadi tantangan tersendiri, terutama karena bisa terjadi berulang kali dalam setahun. Jadi ketika gejala tidak membaik dalam 2-3 hari, segera konsultasikan ke dokter,” jelas Monica.

Ia juga mengungkapkan beberapa tips yang dapat diterapkan para pekerja agar tetap sehat, meski harus menuntaskan pekerjaan sambil mempersiapkan liburan jelang akhir tahun. Antara lain menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan minum suplemen vitamin.

“Bisa juga manfaatkan layanan kesehatan digital untuk mendapatkan pengobatan cepat dari ahli. Kemudian lakukan tindakan preventif seperti suntik vitamin C atau vaksinasi flu,” ujar dr Monica.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement