Senin 16 Dec 2024 21:36 WIB

Erick Thohir: Bangun Sepak Bola, Semua Stakeholder Harus Bersatu

Erick mengatakan, PSSI tak mungkin hanya bergantung kepada pemerintah.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (ketiga kanan) bersama para perwakilan sponsor dalam acara PSSI Partner Summit 2024 yang berlangsung Senin (16/12/2024) di Jakarta.
Foto: REPUBLIKA/Fitriyanto
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (ketiga kanan) bersama para perwakilan sponsor dalam acara PSSI Partner Summit 2024 yang berlangsung Senin (16/12/2024) di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang sudah membantu sepak bola Indonesia. Hal tersebut disampaikan Erick dalam acara PSSI Partner Summit 2024 yang berlangsung Senin (16/12/2024).

Erick juga menyebut dalam membangun sepak bola semua stakeholder harus bersatu "Acara PSSI Partner Summit 2024 ini juga sebagai laporan ke publik bahwa memang dalam membangun sepak bola itu tidak mungkin stakeholder tidak bersatu. Kita bisa lihat dari sektor privat, banyak sekali yang dukung. Brand-nya juga luar biasa, brand-brand yang memang dekat dengan sepak bola, olahraga," ujar Erick.

Baca Juga

Belum lagi, lanjutnya, banyak event juga yang tidak sekadar sepak bola tetapi bagaimana mendekatkan diri dengan masyarakat. Brand mendekat dengan fans, anak-anak kecil, difabel, juga dari keluarga yang kurang mampu.

"Kita semua rangkul, karena memang, kita percaya harus berpikir lebih dari sepak bola. Sepak bola ini benar-benar alat pemersatu bangsa, yang juga mengangkat marwah kita," imbuhnya.

Erick mengatakan, masyarakat juga melihat bagaimana sepak bola mengandung nilai kompetisi, saling membantu, persahabatan, dan hal-hal yang positif lainnya. Selain, kata dia, pertandingan sepak bola di Indonesia ratingnya sangat tinggi.

"Jadi, semua menonton sepak bola," ungkapnya.

Mengenai kebutuhan dana dalam mengelola sepak bola, Erick mengaku tak menyangka angkanya begitu besar. Sehingga tak hanya mengandalkan dana dari pemerintah semata, melainkan juga diperlukan sponsor dari sektor privat.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Erick Thohir (@erickthohir)

"Kembali seperti yang saya sampaikan tidak mungkin kita bergantung hanya dari pemerintah. Rp 650 miliar lebih adalah angka yang fantastis, saya juga tidak pernah berpikir mengelola sepak bola itu, angkanya sebegitu besar. Kalo dulu di bola basket Rp 30 milar-40 miliar cukup. Badminton Rp 80 miliar. Ini bener-bener hampir 7-10 kali lipat. Artinya ya memang peran pemerintah, sektor privat harus menjadi kesatuan," jelasnya.

Erick menyebut ada peningkatan sponsor di tahun kedua memimpin PSSI. Bantuan pemerintah Rp 120 miliar bertambah menjadi Rp 220 miliar. Kemudian sponsor swasta dari Rp 200-an miliar ke Rp 300 miliar lebih.

Ia mengaku tidak bisa memperkirakan apakah angka bisa terus naik atau tidak. Erick membandingkan dengan negara tetangga yang anggarannya jauh lebih besar. Menurut Erick, negara-negara di ASEAN ada yang memiliki anggaran Rp 1 triliun.

"Kita hanya Rp 600-an miliar. Dengan prestasi hari ini, berarti kita efisien," ungkapnya.

Pengeluaran yang paling besar ada untuk pendanaan tim nasional yang hampir Rp 350 miliar. Angka ini di luar futsal, timnas bola pantai. Menurut Erick, ni belum masuk fasilitas pendukung timnas, seperti sports science dan lainnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement