Sejumlah kapal nelayan yang tidak melaut bersandar di Sungai Cipunten Agung, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (16/12/2024). Gelombang tinggi yang terjadi di perairan Banten sejak beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah bangunan di kawasan pesisir rusak, menumpuknya sampah akibat terbawa gelombang, serta nelayan tidak dapat melaut untuk sementara waktu. (FOTO : ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto)
Warga berjalan di tumpukan sampah yang terbawa gelombang tinggi di Desa Teluk, Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (16/12/2024). Gelombang tinggi yang terjadi di perairan Banten sejak beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah bangunan di kawasan pesisir rusak, menumpuknya sampah akibat terbawa gelombang, serta nelayan tidak dapat melaut untuk sementara waktu. (FOTO : ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto)
Sejumlah kapal nelayan yang tidak melaut bersandar di Sungai Cipunten Agung, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (16/12/2024). Gelombang tinggi yang terjadi di perairan Banten sejak beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah bangunan di kawasan pesisir rusak, menumpuknya sampah akibat terbawa gelombang, serta nelayan tidak dapat melaut untuk sementara waktu. (FOTO : ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Sejumlah kapal nelayan yang tidak melaut bersandar di Sungai Cipunten Agung, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (16/12/2024).
Gelombang tinggi yang terjadi di perairan Banten sejak beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah bangunan di kawasan pesisir rusak, menumpuknya sampah akibat terbawa gelombang, serta nelayan tidak dapat melaut untuk sementara waktu.
sumber : Antara Foto
Advertisement