REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kapal tanker Rusia yang membawa ribuan ton produk minyak terbelah dan tenggelam usai diterjang badai besar dan menumpahkan minyak di Selat Kerch. Pihak berwenang Rusia mengatakan satu kapal lain juga terdampar dengan kerusakan parah.
Kapal-kapal itu sedang berada di Selat Kerch yang terletak antara Rusia dan Crimea yang Rusia aneksasi dari Ukraina pada tahun 2014 lalu. Kapal-kapal tersebut mengirimkan sinyal dalam keadaan berbahaya.
Penyidik Rusia membuka dua kasus untuk mencari tahu kemungkinan pelanggaran keamanan setelah setidaknya satu orang tewas usai kapal tanker Volgoneft dengan panjang 136 meter dengan 15 orang di dalamnya terbelah jadi dua dan haluannya tenggelam.
Gambar yang ditayangkan media pemerintah, Senin (16/12/2024), menunjukkan gelombang menyapu dek kapal. Pejabat Rusia mengatakan kapal bendera Rusia yang dibangun 1969 itu rusak dan kandas. Video belum terverifikasi yang terbesar di aplikasi kirim-pesan Telegram menunjukkan air di sekitar kapal berubah warna menjadi hitam dan setengah tangki kapal tenggelam.
Kementerian Kedaruratan Rusia mengatakan kapal kedua yang juga berbendera Rusia, Volgoneft 239 dengan panjang 132 meter terdampar setelah mengalami kerusakan. Kapal yang dibangun 1973 itu membawa 14 awak.
Selat Kerch merupakan jalur penting bagi ekspor gandum Rusia. Perairan ini juga digunakan untuk mengekspor minyak mentah, banyak bahan bakar minyak dan gas cair alam.
Pada September lalu, di pengadilan internasional, Ukraina menuduh Rusia melanggar hukum laut karena hendak menguasai Selat Kerch di bawah kendalinya. Moskow membantahnya dengan menyebut tuduhan itu tanpa dasar.
Kantor berita Rusia, TASS, melaporkan badan kedaruratan Rusia mengatakan satu orang tewas dalam kecelakaan di kapal tanker pertama dan 12 orang sudah dievakuasi. Mengutip staf Kementerian Kesehatan Alexei Kuznetsov, Tass melaporkan sebanyak 11 orang dibawa ke rumah sakit, dua dalam kondisi serius.
Di aplikasi Telegram, Kementerian Kedaruratan Rusia mengatakan mereka masih melakukan kontak dengan kapal tanker kedua dan awaknya. Setelah kapal itu kandas sekitar 80 meter dari pantai dekat pelabuhan Taman di ujung selatan Selat Kerch. Kementerian mengatakan upaya mengevakuasi awak kapal Volgoneft 239 tertunda karena cuaca buruk.
Kementerian menambahkan tim penyelamat melakukan kontak dengan kapal yang memiliki semua fasilitas yang dibutuhkan untuk memastikan nyawa awaknya tidak terancam. Dua kapal tanker ini berisi 4.200 ton produk minyak.
Dalam pernyataannya, Pemerintah Rusia tidak mengungkapkan detail besarnya minyak yang tumpah atau mengapa hanya satu mengalami kerusakan parah. Kantor berita Tass melaporkan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pemerintahnya untuk membentuk kelompok kerja untuk menggelar operasi penyelamatan dan memitigasi dampak tumpahan minyak. Perintah ini disampaikan usai Putin bertemu kementerian Kedaruratan dan Lingkungan.
Rusia mengatakan pemerintah mengerahkan 50 orang dan peralatan termasuk helikopter Mi-8 dan kapal tunda untuk penyelamatan ke daerah tempat kapal-kapal itu kandas. Kepala pengawas sumber daya alam Rusia Rosprirodnadzor, Svetlana Radionova mengatakan para spesialis sedang menilai kerusakan di lokasi kejadian.