Selasa 17 Dec 2024 19:07 WIB

Siapkan Satgas Nataru, Pertamina Jamin Pasokan Energi Aman

Pertamina telah mempersiapkan dengan baik untuk antisipasi kenaikan permintaan.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
PT Pertamina (Persero) mempersiapkan satuan tugas sambut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) guna menjamin keandalan pasokan energi. (ilustrasi)
Foto: Dok. Pertamina
PT Pertamina (Persero) mempersiapkan satuan tugas sambut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) guna menjamin keandalan pasokan energi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mempersiapkan satuan tugas sambut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) guna menjamin keandalan pasokan energi. Pertamina memastikan kesiagaan dari hulu hingga hilir untuk pasokan BBM, LPG dan Avtur dalam kondisi aman selama Nataru.

Satuan Tugas (Satgas) Nataru Pertamina 2024/2025 telah diresmikan secara langsung oleh Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri dan dihadiri seluruh Direktur Utama Sub Holding Pertamina Group, di Jakarta, pada Senin, 16 Desember 2024. Satgas Nataru Pertamina mulai beroperasi dari tanggal 16 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025 selama 24 jam untuk memastikan energi dapat dijangkau seluruh masyarakat Indonesia.

 

"Pertamina telah mempersiapkan dengan baik untuk antisipasi kenaikan permintaan ataupun pergerakan mudik Natal dan Tahun Baru,” jelas Simon dalam keterangan resmi Pertamina, Selasa (17/12/2024).

 

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, persiapan satgas meliputi hulu hingga hilir energi secara komprehensif. "Pada kegiatan kick off persiapan Satgas Nataru seluruh jajaran Direksi Sub Holding Pertamina Group menyatakan komitmennya terhadap kesiagaan untuk menghadapi Nataru,” terang Fadjar.

 

Di sisi hulu energi melalui Subholding Upstream, Kegiatan hulu migas Pertamina terus didorong guna mendukung ketersediaan energi nasional selama Nataru. Pertamina juga memastikan kesiapan Emergency Response Organization (ERO), untuk memastikan kesiapan peralatan penanggulangan keadaan darurat di unit operasi. 

 

Melalui Subholding Refinery & Petrochemical, Pertamina telah mengamankan stok ketahanan minyak mentah dengan produksi pengolahan mencapai 930 Ribu Barrel per Stream Day (MBSD). Lalu Subholding International Marine & Logistics, Pertamina telah menyiapkan kapal dengan jumlah tonase yang disediakan sesuai dengan kebutuhan distribusi BBM dan Gas selama masa Satgas Nataru.

 

Di hilir, lanjut Fadjar, Pertamina memastikan seluruh infrastruktur distribusi energi telah siaga menyalurkan energi salama Nataru. Termasuk kesiapan Subholding gas yang siaga penyaluran gas kepada lebih dari 815 ribu pelanggan retail dan rumah tangga, melalui lebih dari 33.000 kilometer jaringan pipa, 3 LNG terminal, 16 SPBG dan MRU (Mobile Refueling Unit) memenuhi kebutuhan masyarakat. 

 

"Pertamina juga telah menjalin kerja sama dengan Lembaga terkait baik Pusat maupun Daerah untuk mendukung kelancaran distribusi energi,” ujarnya.

 

Melalui Subholding Commercial & Trading, Pertamina menyediakan layanan BBM dan LPG melalui 7.786 SPBU, 740 SPBE, 6.478 Agen, 256.381 pangkalan PSO, 85.823 outlet LPG NPSO, 357 agen minyak tanah, 56 titik lokasi Kiosk Pertamina Siaga, 245 Motorist, 207 Mobil tangki stand by, 72 Aviation fuel terminal, 125 terminal BBM, 40 terminal LPG.

 

"Pertamina juga melakukan inspeksi terhadap kelayakan sarana fasilitas (sarfas) TBBM (pipa, tangki), sarfas SPBU, Mobil tangki dan kesehatan awak Mobil tangki selama periode Satgas Nataru yang dikelola Subholding Commercial & Trading,” jelas Fadjar.

 

Selama Nataru, melalui Subholding Pertamina New Renewable Energy, Pertamina juga memastikan penyaluran energi bersih untuk memenuhi kebutuhan listrik yang bersumber dari energi terbarukan. Pertamina telah menyiapkan energi bersih dari geothermal, gas to Power, solar dan biomass atau biogas.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement