REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Jumlah korban jiwa akibat gempa 7,3 magnitudo yang melanda negara kepulauan Pasifik, Vanuatu, bertambah menjadi 14 orang, kata Kepala Kantor Federasi Internasional Palang Merah Pasifik Katie Greenwood pada Selasa (17/12). "Pemerintah Vanuatu melaporkan bahwa 14 orang dipastikan meninggal dan 200 orang lainnya dirawat di rumah sakit utama di Port Vila akibat cedera," tulis Greenwood di X.
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) sebelumnya pada hari itu mengatakan bahwa gempa kuat tersebut terjadi di wilayah yang berjarak kurang dari 20 mil (32.19 kilometer) sebelah barat Ibu Kota Vanuatu, Port Vila, yang berpenduduk 36.000 jiwa.
Terkait peristiwa tersebut, Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) mengeluarkan peringatan tsunami, yang kemudian dibatalkan.
Upaya penyelamatan untuk mengevakuasi orang-orang yang terjebak di reruntuhan bangunan dan puing-puing terus dilakukan sepanjang malam, lapor radio RNZ Selandia Baru.
Perdana Menteri Vanuatu Charlot Salwai mengatakan status darurat dan jam malam telah diberlakukan di daerah-daerah yang paling terdampak.