BANDUNG--Sebagai negara maritim dengan 70% luas lautan, tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih menjadi tantangan. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan RI pada tahun 2023 menunjukkan angka konsumsi ikan masyarakat Indonesia setidaknya menunjukan peningkatan, namun masih berada pada angka 57,91 kilogram/kapita, setara dengan ikan utuh segar. Salah satu hal penting untuk membudayakan konsumsi ikan di tengah masyarakat adalah melalui upaya peningkatan akses informasi dan edukasi, serta membangun pemahaman yang benar, khususnya terkait dengan manfaat dan kandungan gizi ikan sebagai sumber protein penting bagi tubuh.
Direktur Pemasaran, Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Erwin Dwiyan mengatakan, Gemarikan atau Gerakan memasyarakatkan makan ikan menjadi salah satu program yang diinisiasi oleh KKP dalam mendukung ketahan pangan dan gizi nasional serta mendukung percepatan penurunan angka prevalensi stunting.
“Perlu upaya yang sistematis dan terstruktur dengan melibatkan seluruh komponen dan stakeholder baik pusat, daerah, akademisi, para mitra dan pelaku usaha untuk bersama-sama membangun kesadaran gizi individu maupun kolektif agar gemar makan ikan. Sejalan dengan hal tersebut, KKP terus mendorong peningkatan angka konsumsi ikan hingga mencapai target sebesar 62,5kg/kapita pada 2024. Kami mengapresiasi setiap kolaborasi untuk membangun budaya masyarakat gemar ikan dan berharap setiap elemen bangsa dapat ikut berperan menciptakan Indonesia yang sehat, cerdas, dan bebas stunting menuju generasi emas 2045,” ujarnya saat menyampaikan pemaparan di Program Bantuan Pemenuhan Gizi Masyarakat dan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrim di Jabar, di Kota Bandung, Selasa (17/12/2024).
Sementara, General Counsel, Head of Government Regulatory Affairs, Mira Buanawati menjelaskan, sebagai produk yang telah diterima luas oleh keluarga Indonesia selama puluhan tahun, Sarden ABC juga mengambil langkah nyata untuk terus mengedukasi dan membangun masyarakat yang gemar makan ikan. Sarden ABC hadir sebagai alternatif sumber protein yang mudah untuk diolah, dimanapun dan kapanpun.
“Yang pasti, ABC Sarden dibuat dari ikan sarden segar dan tidak mengandung bahan pengawet, pewarna sintetis, dan pemanis sintetis. Dengan melalui proses produksi yang ketat, kami memastikan standar kualitas dan keamanan produk yang terbaik, serta menjaga seluruh kandungan nutrisi dalam ikan, seperti Omega 3&6, DHA, Protein, Vitamin D, B3, B12, Kalsium dan Fosfor dapat terjaga. Kami berharap kolaborasi program bantuan pangan ini dapat semakin memberikan dampak positif bagi mereka yang membutuhan, sekaligus mendukung program pemerintah untuk terus meningkatkan budaya makan ikan di tengah masyarakat,” jelas Mira.
Program bantuan pangan merupakan bagian dari pilar Community Support & Healthy Living yang menjadi salah satu area fokus komitmen ESG dari ABC Indonesia. Melalui berbagai program bantuan pangan, sejak 2015, sudah lebih dari 1 juta paket makanan disalurkan kepada mereka yang membutuhkan di berbagai tempat di Indonesia.***(Edi Yusuf)