Rabu 18 Dec 2024 14:51 WIB

Nabi Muhammad SAW: Lebih Baik Bekerja daripada Meminta-minta

Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umat manusia untuk bekerja.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Muhammad Hafil
Tukang minta-minta atau pengemis (ilustrasi)
Foto: Antara
Tukang minta-minta atau pengemis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umat manusia untuk bekerja daripada meminta-minta. Hal ini menandakan bahwa Islam mengajarkan manusia untuk mandiri dengan usaha dan doanya.

Dari Zubair bin Awwam berkata bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda, "Seandainya seseorang di antara kalian mengambil tali kemudian datang dengan seikat kayu bakar di atas punggungnya lalu menjualnya hingga dengannya Allah mencukupi dirinya, maka itu lebih baik daripada meminta-minta kepada manusia baik mereka memberinya atau menolaknya." (HR Imam Bukhari)

Baca Juga

Bekerja adalah sunnah kehidupan serta asas kemajuan peradaban dan jalan terjaminnya kehidupan yang mulia. Islam yang menjaga kewibawaan dan kemuliaan bagi seorang mukmin, telah mewajibkan seseorang untuk bekerja. 

Dijelaskan Muhammad Khalil Itani dalam buku Wasiat Rasul Buat Lelaki yang diterjemahkan Ahmad Syakirin, diwajibkannya Muslim untuk bekerja supaya ia bisa memberikan kontribusi bagi pembangunan masyarakat serta membebaskannya dari sifat tak aktif dan bermalas-malasan.

Nabi Muhammad SAW mewasiatkan hal ini kepada kita. Wasiat tersebut merupakan salah satu wasiat Rasulullah SAW yang paling indah dan nasihat yang paling agung untuk manusia dalam rangka menjaga kemuliaan dan kewibawaan.

Siapa saja yang diharamkan meminta-minta?

Di dalam sebuah masyarakat ada personal-personal yang mampu bekerja, namun sama sekali mereka tak berpikir mengenai hal itu. Mereka lebih mengutamakan menganggur daripada mencari rezeki dan berusaha mendapatkannya, meski negara atau beberapa individu menyediakannya lapangan pekerjaan. Negara telah menyediakan mereka dan bagi seluruh pekerja lapangan pekerjaan yang banyak. Agar negara bisa menjaga hak-hak mereka dari kesia-siaan, pengangguran, dan berbagai persoalan lainnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement