REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas Semarang Mochamad Abduh mengungkapkan, menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), jumlah penumpang yang bepergian dari pelabuhan tersebut diperkirakan meningkat sebesar 15 persen. Dia mengatakan, armada kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sudah siap menghadapi peningkatan itu.
"Perkiraan penambahan penumpang tahun ini diperkirakan 15 persen atau mencapai 24 ribu penumpang, start dari hari ini 18 Desember sudah kita buka sampai dengan dua minggu ke depan, yaitu 8 Januari," kata Mochamad ketika ditemui di kantornya, Rabu (18/12/2024).
Dia menambahkan, masa puncak penumpang diprediksi dimulai pada 22 Desember 2024. Mochamad mengungkapkan, peningkatan penumpang pada masa libur Nataru sebenarnya tidak terlalu signifikan.
Karena itu rute yang banyak dilayani Pelabuhan Tanjung Emas Semarang tak terlalu jauh berbeda dengan hari-hari biasa. "Masih seperti biasa, dari Kalimantan, ada yang dari Pontianak, dari Kumai," ucap Mochamad.
Selain dari Kalimantan, Mochammad menyebut Karimun Jawa juga sedang dipersiapkan satu kapal cadangan, kapal Pelni yang besar, karena memang ombaknya sekarang besar. "Jadi ini khususnya Karimun Jawa kita backup yang dari Jepara," ucap Mochamad.
Sementara terkait tarif kapal, Mochamad mengatakan tidak ada perubahan atau kenaikan harga. "Tarif masih normal. Karena imbauan dari Presiden saja (harga) tiket pesawat turun. Masa kita malah naik?" ujarnya.
Dia mengungkapkan, armada kapal di Pelabuhan Tanjung Emas pun sudah siap melayani penumpang masa libur Nataru. "Ada enam kapal. Dua dari Pelni, tambahan satu untuk cadangan ke Karimun Jawa, sama empat dari DLU (Dharma Lautan Utama)," kata Mochamad.
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, ucap Mochammad, akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan kenyamanan dan memastikan keselamatan para penumpang yang bepergian selama libur Nataru. "Sejak awal kita melakukan uji petik, karena uji petik ini menyangkut keselamatan dan peralatan-peralatan yang ada di atas kapal. Jadi kalau misalnya ada yang rusak dan harus diperbaiki kan perlu waktu, jadi itu sudah kita lakukan sekitar satu bulan lalu," ucap Mochamad.
Sementara di Pelabuhan Tanjung Emas sendiri, sudah didirikan pusat-pusat informasi. "Kemudian ada layar-layar yang menjelaskan tentang jadwal, kemudian layar tentang (informasi) cuaca. Kemudian pelayanan terkait tempat duduknya, toilet, tempat bermain anak dan lain sebagainya yang menunjang kenyamanan penumpang," ujar Mochamad.
Dia menambahkan bahwa mekanisme pembelian tiket kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang juga menggunakan sistem daring. Salah satu tujuannya adalah memberantas praktik percaloan. "Sehingga nanti ini sudah seperti di bandara," ucapnya.