Rabu 18 Dec 2024 17:31 WIB

Muhammadiyah Gelar Program Bina Damai untuk Generasi Muda Palestina

Pelatihan bagi ratusan pemuda ini untuk kuatkan kohesi sosial masyarakat di Palestina

Muhammadiyah gelar program Bina Damai untuk generasi muda Palestina
Foto: ist
Muhammadiyah gelar program Bina Damai untuk generasi muda Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah menaruh perhatian yang besar pada perjuangan bangsa Palestina dalam melawan penjajahan Israel. Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Syafiq A Mughni mengatakan, Persyarikatan tidak hanya mengirimkan bantuan pangan, sandang dan obat-obatan, melainkan juga pendampingan untuk generasi muda Palestina.

Sejak Juni 2024, Syafiq menjelaskan, Persyarikatan mengadakan Peacebuilding Lab atau Bina Damai Palestina. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (LazisMu) dan Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah.

Baca Juga

"Program ini menyediakan layanan konseling, penyembuhan trauma, hingga pelatihan bagi 200 pemuda Palestina untuk menjadi agen perubahan dan melakukan diplomasi tanpa kekerasan,” ujar Syafiq dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (16/12/2024).

Melalui Peacebuilding Lab, pemuda-pemudi Palestina akan bersama dengan mitra lokal untuk mencari solusi agar masyarakat di lingkungan mereka tidak mudah putus asa. Mereka dibentuk untuk menjadi agen perubahan yang optimistis menatap masa depan.

"Mereka juga memperoleh bantuan program peningkatan kapasitas secara signifikan dari program-program yang dikembangkan oleh Muhammadiyah dengan mitra kolaborasi," jelas Syafiq.

Ketua Badan Pengurus LazisMu PP Muhammadiyah Ahmad Imam Mujadid Rais menjelaskan, rangkaian Peacebuilding Lab telah berlangsung sejak 11-18 Desember 2024 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Selain dua kampus di DIY itu, program ini juga bertempat di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah Jakarta.

Dalam enam tahun terakhir, Mujadid Rais menjelaskan, pihaknya menyalurkan bantuan pendidikan mahasiswa di Universitas Gaza serta beasiswa untuk mahasiswa Jalur Gaza yang belajar di Indonesia.

"Demikian pula, penyaluran dana pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron, bantuan emergency aid untuk 600 orang dan dua rumah sakit, pemberdayaan peternakan dan pertanian, bantuan dua unit alat cuci darah, bantuan pakaian hangat uintuk musim dingin dan lain sebagainya,” papar Mujadid Rais.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement