REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Osisiye Tafa mengungkapkan perjalanannya sebelum mengenal agama Islam. Dia mempelajari budaya berbagai kepercayaan yang rumit dan membuat sengsara. Setelah mengenal Islam, ia menemukan kebenaran dan kedamaian.
Berikut ini pengakuan Osisiye Tafa dalam perjalanannya memeluk Islam:
Keingintahuan spiritual saya mulai berakar pada saat-saat penting dalam perenungan. Malam sebelum menginjak usia 18 tahun, saya sedang membaca buku “You Must Set Forth at Dawn” karya Wole Soyinka ketika saya menemukan deskripsinya tentang seorang pria yang sedang berdoa di samping piramida di Mesir.
Sejenak, saya merasakan kedamaian, sejarah yang tak lekang oleh waktu, dan keinginan untuk memahami secara mendalam hubungan antara spiritualitas, kemanusiaan, dan pengalaman universal yang mengikat kita.
Saya telah membaca buku “Allah Tidak Berkewajiban” karya Ahmadou Kourouma, dan menemukan kesamaan yang mendalam antara kehidupan prajurit kecil itu dan perjalanan saya sendiri.
Alquran sendiri tampaknya menggemakan sentimen ini, dengan ayat-ayat yang beresonansi secara mendalam, kata Osisiye Tafa, dikutip dari laman bellanaija, Rabu (18/12/2024)
"Janganlah kamu mundur dari serangan. Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan suatu kaum, maka berteguh hatilah kamu dan berdzikirlah kepada Allah dengan banyak menyebut nama-Nya, supaya kamu beruntung." (QS Surat Al-Anfal Ayat 45)
Lihat postingan ini di Instagram