REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati akan Allah-lah hati menjadi tenteram" (QS Hud: 28).
Jika sakinah memiliki arti ketenangan dari rasa takut, maka tumakninah (thuma'ninah) mencakup ketenangan jiwa individu disebabkan karena memiliki berbagai ilmu dan keimanan yang kokoh.
Seperti dalam pelaksanaan rukun shalat, seluruh tahapan dari aktivitas kehidupan manusia memerlukan adanya thuma'ninah, baik dalam kondisi bekerja, bermain, bercengkerama, bahkan tidur sekalipun.
Fungsi thuma'ninah selain untuk memberi ketenangan jiwa, menghindarkan diri dari segala penyakit batin seperti keresahan dan kecemasan, juga untuk menentukan apakah setiap tahapan kehidupan individu itu telah dilalui secara sempurna atau belum.
Kesempurnaan di sini menjadi target thuma'ninah, karena dinamika kehidupan manusia merupakan proses untuk mencapai kualitas manusia paripurna (insan kamil).
Ibnu Qayyim al-Jauziyah membagi thuma'ninah dalam tiga tingkatan. Pertama, thuma'ninah karena berzikir kepada Allah, sehingga menghilangkan ketakutan dan mendatangkan harapan dan ketenteraman.
View this post on Instagram