REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Khidir AS merupakan seorang nabi. Kisahnya dengan Nabi Musa AS diceritakan dalam Alquran. Ada pula kisah-kisah lainnya yang berkaitan dengannya. Di antaranya termaktub dalam Jurnal 1001 Kisah Teladan Muslim.
Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi mendapat perintah. Perintah tersebut berbunyi: “Esok, engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi dan berjalanlah ke barat.”
Masih di dalam tidurnya, Nabi Khidir menerima lima perintah yang harus dikerjakannya dengan segera jika ingin mendapatkan ridha Allah SWT.
“Engkau juga dikehendaki berbuat: pertama, apa yang engkau lihat (hadapi) maka makanlah; kedua, engkau sembunyikan; ketiga, engkau terimalah; keempat, jangan engkau putuskan harapan; dan yang kelima, larilah engkau daripadanya.”
Pada keesokan harinya, Nabi Khidir itu pun keluar dari rumahnya menuju ke arah barat. Baru beberapa kilometer keluar dari rumahnya, ia dipertemukan dengan perintah pertama.
Akan tetapi, Nabi Khidir bingung karena yang diperintahkan pertama itu adalah memakannya. Padahal, yang ia temui adalah sebuah bukit.
Dalam kebingungan itu, ia pun bergumam, “Aku diperintahkan memakan hal pertama yang aku hadapi, tetapi sungguh aneh. Ini sesuatu yang mustahil kumakan."
Maka Khidir terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika ia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar buku roti.
View this post on Instagram
Maka sang nabi pun mengambilnya. Benda itu disuapkan ke mulutnya. Saat menelannya, ia mencecap rasa manis bagaikan madu. “Alhamdulillah, perintah pertama sudah aku kerjakan semoga Allah memudahkan pelajaran yang tersirat ini,” katanya.
Setelah menyelesaikan perintah pertama, Nabi Khidir meneruskan perjalanannya lalu bertemu dengan sebuah mangkuk emas.
Ia teringat akan arahan mimpinya supaya benda tersebut disembunyikan. Untuk itu, ia bersegera menggali sebuah lubang. Mangkuk emas itu lalu dimasukkan ke dalamnya. Sang nabi kemudian pergi begitu saja.
Setelah berjalan jauh beberapa langkah. Tiba-tiba mangkuk emas tersebut keluar seperti semula. Nabi Khidir pun menanamkannya kembali.
Akan tetapi, benda itu mencuat lagi. Dan, ini terjadi tiga kali berturut-turut.
Nabi Khidir berkata dengan nada pasrah, “Aku telah melaksanakan perintah-Mu ya Allah.”