REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah mempersiapkan diri untuk menghadapi lonjakan penumpang selama masa liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Direktur Utama ASDP Heru Widodo menyampaikan ASDP memantau 13 lintasan utama secara nasional untuk memastikan kelancaran operasional.
"Kami memprediksi kenaikan penumpang sebesar 4,1 persen dari tahun sebelumnya menjadi sekitar 3 juta penumpang," ujar Heru saat konferensi pers Kesiapan Pelni, Pelindo dan ASDP untuk Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Heru memproyeksikan kenaikan jumlah kendaraan sebesar 7,1 persen pada masa Nataru 2024-2025. Dengan demikian, Heru menyebut jumlah trip atau perjalanan kapal penyeberangan pun turut meningkat hingga 14.600 trip atau naik 14,3 persen dari Nataru tahun lalu.
"Selain lonjakan penumpang, tantangan kita adalah cuaca yang ekstrem," ucap Heru.
Heru menyampaikan BMKG telah merilis peringatan tentang kemungkinan cuaca ekstrem hingga awal Januari. ASDP, lanjut Heru, telah bekerja sama lintas sektor dengan BMKG, Korlantas Polri, dan KSOP untuk memastikan jadwal kapal tetap aman dan perjalanan berjalan lancar.
"Kami berkoordinasi intensif juga dengan KSOP sebagai operator yang mengatur jadwal kapal supaya nanti perjalanan menjadi lebih baik," sambung Heru.
Heru menyampaikan ASDP bersama kepolisian juga akan melakukan sejumlah langkah mitigasi dalam menyambut lonjakan kendaraan. Heru menyampaikan ASDP juga menyiapkan sistem penundaan (delaying system) untuk mengatur arus kendaraan menuju pelabuhan, terutama di Pelabuhan Merak.
"Delaying system ini kami siapkan di rest area menuju pelabuhan. Kendaraan akan tertahan sementara di sana hingga situasi di pelabuhan terkondisi dengan baik. Setelah itu, kendaraan baru diizinkan masuk ke pelabuhan," ucap Heru.
Heru berharap koordinasi yang solid akan menghadirkan pelayanan terbaik bagi masyarakat selama masa Nataru. Heru juga mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kesiapan fisik dan kondisi kendaraan sebelum bepergian.
"Pastikan kendaraan dalam kondisi prima dan fisik pengendara sehat, mengingat cuaca ekstrem yang mungkin terjadi," kata Heru.