Kamis 19 Dec 2024 17:16 WIB

Ikut Aksi Tolak Kenaikan PPN 12 Persen, Kpopers: Supaya Harga Konser Nggak Naik!

Harga tiket konser artis Kpop sudah mencapai Rp 4 juta sebelum adanya kenaikan pajak.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Sejumlah orang melakukan aksi  demonstrasi di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/12/2024). Dalam aksinya mereka menolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen pada 2025. Menurut mereka kenaikan PPN tersebut akan tetap memberatkan masyarakat karena berpengaruh terhadap kenaikan harga.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah orang melakukan aksi demonstrasi di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/12/2024). Dalam aksinya mereka menolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen pada 2025. Menurut mereka kenaikan PPN tersebut akan tetap memberatkan masyarakat karena berpengaruh terhadap kenaikan harga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah warga menggelar aksi di dekat Istana Merdeka, tepatnya di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2024). Aksi itu dilakukan untuk menuntut pemerintah membatalkan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen.

Berdasarkan pantauan Republika, aksi itu mayoritas diikuti oleh anak muda. Bahkan, tak sedikit penggemar musik Kpop atau Kpopers yang ikut serta dalam aksi tolak kenaikan PPN itu.

Baca Juga

Sekar Ayu (20 tahun) adalah salah satu Kpopers yang ikut dalam aksi tolak kenaikan PPN. Ia sengaja ikut aksi tersebut karena kenaikan PPN akan berdampak langsung kepadanya.

"Alasan ikut demo supaya harga konser enggak naik, Kak," kata perempuan asal Bekasi itu.

Ia mengungkapkan, harga tiket konser artis Kpop sudah mencapai Rp 4 juta sebelum adanya kenaikan pajak. Ia tak bisa membayangkan harga tiket konser artis idamannya apabila PPN naik menjadi 12 persen.

"Kalau PPN naik, kami konseran jadi (harus bayar) Rp 4 juta lebih deh. Kan jadi sedih," kata dia.

Sekar, sebagai kelas menengah, mengaku sangat tertekan apabila PPN mengalami kenaikan. Pasalnya, kelas menengah tidak banyak mendapatkan bantuan dari pemerintah.

"Kalau pajak naik, kelas menengah siapa yang bantu? Kalau kelas bawah bisa dibantu sama sembako, kami siapa yang bantu?" ujar dia.

Sementara itu, salah satu peserta aksi lainnya, Ikrar (25), juga mengaku tidak setuju dengan kenaikan PPN menjadi 12 persen. Menurut dia, pajak yang selama ini sudah membebani warga, apalagi ketika persentasenya dinaikkan.

"Kebetulan saya suka nonton konser, pasti akan berpengaruh dengan adanya PPN 12 persen. Kami jadi makin diperas. Intinya saya menolak," ujar dia.

Ia berharap, pemerintah dapat membatalkan kenaikan PPN. Bahkan, bila perlu, ia meminta pemerintah menurunkan PPN menjadi 10 persen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement