Kamis 19 Dec 2024 22:32 WIB

Potensi Cuan saat Nataru, BUMN Transportasi Laut Fokus Berikan Pelayanan Terbaik

ASDP, Pelni, dan Pelindo fokus dalam menyukseskan angkutan laut saat Nataru.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah kendaraan memasuki kapal feri milik ASDP di Pelabuhan Penyeberangan Ternate, Maluku Utara, Kamis (17/10/2024). PT ASDP (Persero) terus memperluas konektivitas di seluruh Nusantara hingga wilayah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP) melalui pengoperasian 304 lintasan penyeberangan yang menjangkau seluruh pelosok Indonesia untuk meningkatkan aksesibilitas antarpulau dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta mobilitas masyarakat.
Foto: ANTARA FOTO/Andri Saputra
Sejumlah kendaraan memasuki kapal feri milik ASDP di Pelabuhan Penyeberangan Ternate, Maluku Utara, Kamis (17/10/2024). PT ASDP (Persero) terus memperluas konektivitas di seluruh Nusantara hingga wilayah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP) melalui pengoperasian 304 lintasan penyeberangan yang menjangkau seluruh pelosok Indonesia untuk meningkatkan aksesibilitas antarpulau dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta mobilitas masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor transportasi laut memilih fokus dalam meningkatkan pelayanan dan antisipasi cuaca ekstrem selama periode angkutan laut untuk Natal 2024 dan tahun baru 2025. Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Heru Widodo menyampaikan periode peak season seperti Nataru menjadi kesempatan besar bagi ASDP untuk memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat.

"Khusus Nataru, apalagi nanti lebaran, itu momen kita untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat," ujar Heru saat konferensi pers Kesiapan Pelni, Pelindo dan ASDP untuk Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (19/12/2024).

Baca Juga

Heru mengatakan hal ini selaras dengan fungsi BUMN yang bertugas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Heru menyampaikan ASDP memiliki sejumlah momen lain untuk meningkatkan pendapatan dari sisi penjualan tiket. 

"Kita ini perusahaan BUMN. Jadi tidak bisa kita terus-terusan cari untung tanpa kita memperhatikan pelayanan yang baik buat masyarakat," ucap Heru. 

Direktur Pengelola Pelindo Putut Sri Muljanto mengungkapkan hal yang sama. Putut menyebut Pelindo fokus dalam menyukseskan angkutan laut saat Nataru. 

"Kalau memungkinkan persentase untuk pendapatan dari orang (tiket saat Nataru) itu kecil, mungkin sekitar tiga persen," ujar Putut. 

Putut menyampaikan penurunan potensi pendapatan juga tak lepas dari kebijakan pembatasan operasional untuk logistik selama Nataru. Putut menyebut hal ini merupakan siklus tahunan yang biasa dialami para pelaku usaha logistik. 

"Kalau logistik akhir-akhir tahun hampir semuanya pasti akan melambat, terutama peti kemas," kata Putut. 

Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni Tri Andayani menargetkan jumlah penumpang Pelni selama tahun ini mencapai 5,2 juta orang. Anda memproyeksikan jumlah penumpang kapal Pelni saat Nataru mencapai 507 ribu orang. 

"Maka kontribusi (pendapatan) dari Nataru ini di kisaran 12 persen. Itu kalau dari sisi jumlah penumpang, namun kalau rupiahnya belum tentu segitu," kata Anda.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement