Jumat 20 Dec 2024 06:59 WIB

Malu Terus-terusan Jadi 'Budak' Israel, Diplomat Amerika Pilih Mundur

Casey mengeluh laporannya tentang Gaza selalu tak didengarkan oleh Gedung Putih.

Warga Palestina berdoa di samping jenazah kerabat mereka yang tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza, di sebuah rumah sakit di Deir al-Balah, Ahad, 15 Desember 2024.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Warga Palestina berdoa di samping jenazah kerabat mereka yang tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza, di sebuah rumah sakit di Deir al-Balah, Ahad, 15 Desember 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Wakil penasihat politik Departemen Luar Negeri AS mengenai Gaza, salah satu dari dua orang di seluruh pemerintahan yang secara eksplisit berfokus pada Gaza, mengundurkan diri dari jabatannya. Mike Casey mundur karena kebijakan pemerintah AS terhadap perang Israel di daerah kantong Palestina yang terkepung.

Mike Casey, seorang veteran Angkatan Darat AS yang bertugas di Irak, mengatakan kepada The Guardian dalam sebuah wawancara pada Rabu bahwa ia diam-diam mengajukan pengunduran diri pada Juli setelah empat tahun di Departemen Luar Negeri.

Baca Juga

Dia menjelaskan keputusannya berasal dari kekecewaan terhadap kebijakan AS terhadap Palestina, baik secara kemanusiaan maupun politik, yang membiarkan Israel melakukan apa pun yang diinginkan.

“Kami tidak memiliki kebijakan mengenai Palestina. Kami hanya melakukan apa yang Israel ingin kami lakukan,” katanya kepada The Guardian dilansir dari laman Middle East Eye. 

“Saya terlalu malu untuk terus menjadi diplomat Amerika,” katanya. “Saya tahu saya tidak bisa pergi ke tugas dan fungsi lain.”

Deskripsi pekerjaan Casey termasuk menjabat sebagai petugas pelaporan politik utama mengenai situasi internal dan masalah keamanan di Jalur Gaza dan masalah rekonsiliasi Palestina. 

Perwira tersebut memimpin upaya antarlembaga misi di Gaza dan merupakan pendukung masalah ekonomi Gaza.

Kantor Urusan Palestina AS, yang didirikan pada tahun 2022 sebagai inti dari keterlibatan Amerika dengan Palestina, telah melihat kemampuannya untuk bermanuver dan mempengaruhi kebijakan AS.

Casey mengatakan ia dan rekan-rekannya mengusulkan beberapa strategi untuk rekonstruksi Gaza, namun semuanya ditolak mentah-mentah. “Setiap ide yang kami munculkan, [pemerintahan Biden] hanya akan berkata, 'Israel punya ide lain,'” katanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement