Jumat 20 Dec 2024 19:08 WIB

Erick Thohir: Bandara Jadi Pusat Gaya Hidup, Bukan Sekadar Tempat Naik Pesawat

Transformasi bandara jadi daya tarik wisatawan masa kini

Rep: Nur Syamsyi/ Red: Intan Pratiwi
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua dari kanan), Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi (tengah), Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney Maya Watono (kiri), Direktur Utama Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports Faik Fahmi (kanan), Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad (kedua dari kanan) saat konferensi pers terkait kesiapan bandara untuk libur Nataru di Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang Banten, Jumat (20/12/2024).
Foto: Nur Syamsi
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua dari kanan), Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi (tengah), Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney Maya Watono (kiri), Direktur Utama Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports Faik Fahmi (kanan), Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad (kedua dari kanan) saat konferensi pers terkait kesiapan bandara untuk libur Nataru di Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang Banten, Jumat (20/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa bandara kini harus menjadi lebih dari sekadar fasilitas penerbangan. Menurutnya, bandara bisa menjadi destinasi gaya hidup, menawarkan kenyamanan, dan bahkan daya tarik tersendiri bagi masyarakat.

"Bandara di seluruh dunia sekarang berubah. Mereka tidak lagi hanya tempat naik pesawat, tapi jadi pusat kenyamanan dan juga daya tarik publik. Contohnya, lihat saja Bandara Changi di Singapura yang jadi destinasi tersendiri," ujar Erick saat meninjau Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Jumat (20/12/2024).

Erick memuji langkah inovasi yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura di berbagai bandara Indonesia, termasuk Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali dan Terminal 3 Soetta. Menurutnya, ini adalah bukti bahwa BUMN seperti InJourney Airports berkomitmen memberikan pelayanan publik yang lebih luas, tak hanya fokus pada keuntungan finansial.

"Bahkan saat pandemi, bandara kita tetap beroperasi untuk melayani publik, sementara negara lain banyak yang tutup. Itu bukti bahwa BUMN kita selalu hadir di tengah masyarakat," kata Erick.

Erick juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara tanggung jawab sosial dan stabilitas keuangan. Dalam setiap kebijakan, Erick selalu menekankan bahwa BUMN tidak hanya mengejar untung, tetapi juga mengedepankan akuntabilitas tinggi. Dengan pendekatan ini, ia berharap BUMN bisa terus menjadi tulang punggung pembangunan nasional.

“Stabilitas korporasi itu penting. Kalau korporasi tidak sehat, pelayanan publik bisa terganggu. Kita sudah lihat contoh di negara lain," tegasnya.

Melalui pendekatan yang komprehensif ini, Erick berharap BUMN dapat terus menjadi pilar penting dalam mendukung pembangunan nasional, sekaligus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Transformasi konsep bandara dan layanan transportasi lainnya menjadi salah satu contoh nyata dari komitmen tersebut.

"Artinya, hal ini sejalan dengan kegiatan korporasi dan masyarakat. Ini yang kita harapkan, bagaimana kita melayani sektor-sektor penting, tidak hanya menjalankan penugasan negara, tetapi juga dengan akuntabilitas tinggi dalam menjalankan korporasi," kata Erick. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement