REPUBLIKA.CO.ID,PUTRAJAYA – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengakui kenyataan pahit yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato di helatan KTT D-8 di Kairo, Mesir, Kamis pekan lalu. Bagaimanapun, Anwar menyatakan negaranya mendukung penuh seruan Prabowo soal pentingnya persatuan negara-negara Muslim tersebut.
Dilansir kantor berita Malaysia Bernama Anwar Ibrahim mengatakan bahwa Prabowo, yang dilantik sebagai presiden republik pada 20 Oktober, telah mengartikulasikan kenyataan pahit seputar isu kenegaraan Palestina. “Presiden Prabowo telah menyampaikan kebenaran pahit namun sangat penting yang harus disikapi secara bijak dan hati-hati, khususnya terkait hak Palestina yang merdeka dan berdaulat.
“Oleh karena itu, Malaysia dengan tegas mendukung kepemimpinannya di D-8 pada tahun 2026,” ujarnya dalam postingan media sosial, Jumat. Anwar juga membagikan video pidato Prabowo berdurasi empat menit 17 detik pada KTT D-8 yang berakhir pada Kamis. Lebih lanjut, Anwar menyatakan siap membina kerja sama yang lebih erat dengan Indonesia untuk memastikan D-8 menjadi organisasi yang lebih dinamis dan inklusif.
“Sebagai negara tetangga yang mempunyai ikatan budaya yang sama, Malaysia akan berdiri bersama dalam momen bersejarah ini untuk memperkuat suara masyarakat di negara-negara berkembang,” tambahnya.
Didirikan di Istanbul, Turki pada 15 Juni 1997, D-8 adalah organisasi negara-negara Islam berkembang. Kumpulan ini membentuk aliansi pembangunan ekonomi yang terdiri dari Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan, dan Turki.
View this post on Instagram