Ahad 22 Dec 2024 08:22 WIB

Sosok Penyerang Pasar Natal Jerman Berpandangan Anti-Islam dan Pembangkang Saudi

Pelaku diketahui Taleb al-Abdulmohsen tinggal di Jerman selama lebih dari sedekade.

Polisi menjaga Pasar Natal, tempat sebuah mobil melaju ke arah kerumunan pada Jumat malam, di Magdeburg, Jerman, Sabtu, 21 Desember 2024.
Foto: AP Photo/Michael Probst
Polisi menjaga Pasar Natal, tempat sebuah mobil melaju ke arah kerumunan pada Jumat malam, di Magdeburg, Jerman, Sabtu, 21 Desember 2024.

REPUBLIKA.CO.ID,  BERLIN -- Serangan di Pasar Natal, Magdeburg, Jerman menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai lebih dari 200 orang. Seorang pengemudi itu telah diidentifikasi oleh pihak berwenang sebagai warga negara Arab Saudi berusia 50 tahun. 

Pelaku yang diketahui bernama Taleb al-Abdulmohsen tinggal di Jerman selama lebih dari satu dekade dan bekerja sebagai dokter.

Baca Juga

Dilaporkan CNN, ia memiliki sejarah dalam membuat pernyataan anti-Islam. Taleb juga disebut telah membantu 'penggelapan' orang, terutama perempuan, meninggalkan Arab Saudi.

Pihak berwenang sedang berupaya untuk mengetahui motif tersangka. Kepala Kantor Kejaksaan Magdeburg, Horst Walter Nopens, mengatakan bahwa meskipun kantornya memerlukan lebih banyak waktu untuk menentukan motifnya, tersangka diduga tidak senang dengan perlakuan Jerman terhadap pengungsi Saudi.

Nopens memperkirakan tersangka penyerang dapat menghadapi lima dakwaan pembunuhan dan 205 dakwaan percobaan pembunuhan. "Tersangka pertama kali datang ke Jerman pada 2006 dan memiliki izin tinggal permanen di negara tersebut," demikian menurut Tamara Zieschang, menteri dalam negeri negara bagian Saxony-Anhalt, yang beribu kota Magdenburg.

Zieschang mengatakan, pria tersebut bekerja sebagai dokter di Bernburg, sebuah kota kecil sekitar 25 mil selatan Magdeburg.

Kantor berita Reuters merilis gambar tersangka, yang bersumber dari kelompok aktivis RAIR Foundation USA yang berbasis di AS.

RAIR Foundation USA mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dibagikan oleh Reuters bahwa mereka melakukan wawancara dengan al-Abdulmohsen pada 12 Desember. Pelaku menampilkan dirinya sebagai seseorang yang membantu “eks-pengungsi Muslim yang melarikan diri dari penganiayaan dari Arab Saudi.”

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement