REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian luar negeri Arab Saudi mengecam serangan ke Pasar Natal di Jerman yang menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai 200 orang lainnya. Pelaku bernama Taleb al-Abdulmohsen diketahui merupakan warga negara Saudi.
Seperti dilansir kantor berita CNN, Saudi sebelumnya telah memperingatkan rekan-rekan mereka di Jerman tentang tersangka penyerangan pada beberapa kesempatan.
"Peringatan pertama datang pada 2007 dan terkait dengan kekhawatiran Pemerintah Saudi bahwa al-Abdulmohsen telah menyatakan berbagai pandangan radikal," kata salah satu sumber kepada CNN.
Menurut sumber, Arab Saudi menganggap tersangka sebagai buronan dan meminta ekstradisinya dari Jerman antara 2007 dan 2008. Pihak berwenang Jerman menolaknya, dengan alasan kekhawatiran akan keselamatan pria tersebut jika dia kembali.
Sumber kedua mengatakan kepada CNN bahwa Saudi memberi tahu Jerman mengenai individu tersebut dalam empat pemberitahuan resmi. Tiga dari pemberitahuan tersebut, yang dikenal sebagai “Catatan Verbal,” dikirim ke badan intelijen Jerman dan satu lagi ke kementerian luar negeri negara tersebut. Sumber itu mengatakan, semua peringatan diabaikan.
CNN menghubungi Kementerian Luar Negeri Jerman untuk memberikan komentar mengenai peringatan tersebut dan kemudian dirujuk ke Kementerian Dalam Negeri, yang selanjutnya merujuk ke kantor kejaksaan umum di Magdeburg. CNN belum menerima tanggapan dari kantor kejaksaan.
Pihak berwenang Saudi menuduh tersangka telah melecehkan warga Saudi di luar negeri yang menentang pandangan politiknya. Mereka juga mencatat bahwa dia telah menjadi pendukung AfD, dan telah mengembangkan pandangan radikal anti-Islam.
Kecaman Saudi
Kerajaan Arab Saudi telah menyampaikan solidaritasnya kepada rakyat Jerman dan juga keluarga korban serta mendoakan para korban agar segera diberikan kesembuhan. Demikian dikutip dari kantor berita Arab Saudi, SPA.
Kerajaan juga menegaskan sikapnya dalam menolak kekerasan dan menyampaikan simpati serta belasungkawa yang tulus kepada keluarga korban, pemerintah, hingga rakyat Jerman.