REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media Malaysia menyoroti kasus pemerasan terhadap warga Malasyia oleh polisi Indonesia saat konser Djakarta Warehouse Project (DWP). The Star dalam tulisannya mengangkat judul, "Malaysians harassed at Jakarta music fest, 18 Indonesia cops nabbed." yang artinya
"Warga Malaysia dilecehkan di festival musik Jakarta, 18 polisi Indonesia ditangkap."
The Star mengutip media lokal Indonesia yang melansir keterangan dari polisi. Menurut laporan, dalam acara tersebut, seorang peserta asal Malaysia diduga ditarik dan paspornya disita oleh beberapa petugas polisi.
Saat itulah terjadi pemerasan sehingga teman korban harus menyerahkan sejumlah uang untuk mengambil paspor yang disita.
"Divisi Propam Polri telah mengamankan terduga oknum yang bertugas saat itu. Jumlah terduga oknum personel yang diamankan sebanyak 18 orang yang terdiri dari personel Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko.
Media Malaysia lain, Malaysiakini juga menyoroti kasus pemerasan tersebut. Dalam artikelnya, mereka menulis, "Indonesia cops nab 18 officers over extortion claims targeting M'sians" atau "Polri menangkap 18 petugas polisi dalam kasus pemerasan yang menargetkan warga Malaysia."
Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menilai, kasus ini memalukan bangsa dan negara.