Senin 23 Dec 2024 05:44 WIB

Google Gemini Perluas Jangkauan ke 40 Bahasa, Termasuk Indonesia

Salah satu tantangan Google adalah memastikan bahwa sumber informasi bisa diandalkan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Seseorang berselancar di Google (ilustrasi). Google mengumumkan perluasan mode riset mendalam dari Gemini ke 40 bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
Foto: www.freepik.com.
Seseorang berselancar di Google (ilustrasi). Google mengumumkan perluasan mode riset mendalam dari Gemini ke 40 bahasa, termasuk bahasa Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Google mengumumkan perluasan mode riset mendalam dari Gemini ke 40 bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Diluncurkan pada awal Desember, mode riset mendalam memungkinkan pengguna paket premium Google One AI untuk mengakses semacam asisten riset bertenaga AI.

Fungsi riset mendalam ini bekerja dalam beberapa langkah, mulai dari membuat rencana penelitian hingga menemukan informasi yang relevan. Kemudian, berdasarkan informasi tersebut, alat ini melakukan pencarian lagi untuk mengekstrak pengetahuan. Setelah mengulangi proses tersebut beberapa kali, alat ini akan membuat laporan.

Baca Juga

Bahasa yang didukung Gemini meliputi bahasa Arab, Bengali, China, Denmark, Perancis, Jerman, Gujarat, Hindi, Indonesia, Italia, Jepang, Kanada, Korea, Malayalam, Marathi, Polandia, Portugis, Swahili, Spanyol, Tamil, Telugu, Thani, Ukraina, dan Urdu. Salah satu tantangan yang dihadapi Google adalah memastikan bahwa sumber informasi dalam bahasa lokal dapat diandalkan, sekaligus menjaga tata bahasa tetap akurat dalam ringkasannya.

Direktur teknik untuk aplikasi Gemini, HyunJeong Choe, mengatakan meskipun perusahaan melatih model menggunakan data yang bersih dan sumber terpercaya, rangkuman AI Google dalam bahasa asli seperti bahasa Hindi cenderung tidak akurat dalam ringkasan. “Kami biasanya mengandalkan sumber data asli, dan kami juga menggunakan pencarian Google di bagian belakang untuk mendapatkan informasi tersebut. Selain itu, kami melakukan evaluasi dan pemeriksaan fakta pada data bahasa asli sebelum meluncurkan model,” kata Choe seperti dilansir Techcrunch, Senin (23/12/2024).

Choe mengatakan, melatih AI generatif untuk memberikan informasi yang faktual merupakan tantangan yang sudah dikenal luas di bidang teknologi. “Meskipun model ini sudah memiliki banyak informasi dalam mode prapelatihan, kami berfokus pada pelatihan model untuk menggunakan informasi dengan cara yang benar,” kata dia. Jules Walter, pimpinan produk untuk pasar internasional aplikasi Gemini, mengatakan bahwa perusahaan memiliki program pengujian dengan melibatkan pakar bahasa lokal untuk memastikan kualitas perspektif penutur asli.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement