REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Kebakaran hutan di Negara Bagian Victoria, Australia, memaksa pemerintah mengeluarkan perintah evakuasi bagi ratusan warga. Pemerintah memperkirakan kebakaran masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
Badan Layanan Darurat Victoria mengeluarkan perintah evakuasi melalui situs resminya. Tingkat kebakaran di dalam dan sekitar Taman Nasional Grampians, yang terletak di barat Melbourne, dinyatakan sangat berbahaya.
"Masih banyak bahan mudah terbakar yang belum terbakar di Grampians, jadi beberapa hari ke depan akan cukup menantang," kata Deputi Kepala Otoritas Kebakaran Negeri, Garry Cook seperti dilansir dari Reuters, Ahad (22/12/2024).
Hingga saat ini, kebakaran telah melahap sekitar 34 ribu hektare lahan. Api yang dipicu oleh sambaran petir pada Selasa (17/12/2024) lalu, mendorong pemerintah meminta warga di kota kecil seperti Halls Gap, yang berpopulasi sekitar 495 orang, untuk segera mengungsi.
ABC melaporkan bahwa ratusan petugas pemadam kebakaran masih berjuang mengendalikan api dengan bantuan lebih dari 100 tangki air dan 25 pesawat pemadam. Pemerintah Australia juga memperingatkan bahwa risiko kebakaran hutan pada musim ini sangat tinggi, setelah beberapa musim panas sebelumnya cenderung lebih tenang.
Musim panas tahun 2019-2020, yang dikenal sebagai "Black Summer", menjadi salah satu kebakaran paling mematikan dalam sejarah Australia. Lebih dari 33 orang tewas dan jutaan hektare lahan hangus terbakar, setara dengan luas negara Turki.
Kebakaran ini juga berdampak signifikan pada habitat satwa liar. Diperkirakan lebih dari 3 miliar hewan terdampak, termasuk koala, kanguru, dan berbagai jenis burung. Banyak di antaranya mati atau kehilangan habitat alaminya.
Selain kerusakan lingkungan, kebakaran hutan di Australia juga membawa dampak kesehatan serius. Asap tebal menyebar ke berbagai wilayah, menyebabkan gangguan pernapasan dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Banyak warga terpaksa mengungsi dan sejumlah daerah mengalami kerusakan infrastruktur parah, termasuk rumah, jalan, serta fasilitas umum.
Secara ekonomi, dampak kebakaran sangat terasa. Sektor pariwisata, yang menjadi salah satu penyumbang pendapatan terbesar bagi Australia, mengalami penurunan drastis. Kerugian ekonomi diperkirakan mencapai miliaran dolar, sementara banyak petani kehilangan hasil panen mereka akibat kebakaran.
Pemerintah Australia terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana untuk mengurangi dampak kebakaran di masa mendatang. Namun, dengan risiko yang masih tinggi, kewaspadaan penuh tetap diperlukan untuk melindungi warga, satwa, dan lingkungan dari ancaman kebakaran hutan yang berkepanjangan.