REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan pemerintah menargetkan pasokan cadangan beras pemerintah naik menjadi sebesar 2,5 juta ton. Hal itu dilakukan dalam rangka swasembada pangan.
"Itu yang sudah kami putuskan tadi, antara lain beras, kalau sekarang stok kita 2 juta ton, kita rencanakan nanti akan kami bawa ke rapat terbatas (Ratas) dengan Bapak Presiden RI sekurang-kurangnya 2,5 juta ton," ujar Zulkifli Hasan dalam konferensi pers rapat koordinasi terbatas dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional serta pemenuhan cadangan pangan pemerintah (CPP) tahun 2025 di Jakarta, Senin23/12/2024).
Zulkifli menambahkan, jika pasokan beras telah terpenuhi sebesar 2,5 juta ton, artinya daya serap petani kuat sehingga menimbulkan kepercayaan publik karena stok beras yang besar.
"Kalau sudah 2,5 juta ton artinya serapan dari petani kuat, kemudian publik confident karena stok Bulog-nya besar," katanya.
Cadangan pangan pemerintah menjadi hal penting dalam rangka mewujudkan swasembada pangan sebagai prioritas utama Presiden RI Prabowo Subianto.
"Kita tadi membahas mengenai cadangan pangan pemerintah, dan program prioritas utama Presiden RI Prabowo Subianto adalah swasembada pangan, oleh karena itu cadangan pangan pemerintah menjadi penting," kata Zulkifli.
Sebagai informasi, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mendorong percepatan swasembada pangan sebagai langkah strategis untuk memastikan pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri secara berkelanjutan dan mandiri.
Langkah ini penting dilakukan untuk memperkuat kemandirian bangsa sekaligus mengimplementasikan visi Presiden Prabowo Subianto sesuai yang tertuang di dalam Astacita.
Dengan demikian, Arief optimistis pada tahun 2025 Indonesia mampu memenuhi pangan dalam negeri tanpa harus bergantung pada kebijakan impor.