Selasa 24 Dec 2024 06:32 WIB

Imam Malik Melarang Manusia Mengambil Hadits dari Empat Orang Ini

Imam Malik berlaku ketat dalam menerima sebuah periwayatan hadits.

Imam Malik berlaku ketat dalam menerima sebuah periwayatan hadits. Foto: Ilustrasi Ahli Hadits
Foto: MGROL100
Imam Malik berlaku ketat dalam menerima sebuah periwayatan hadits. Foto: Ilustrasi Ahli Hadits

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Selain dikenal sebagai ulama yang pakar dalam bidang fikih, Imam Malik dikenal juga sebagai ulama yang meriwayatkan hadits. Imam Malik berlaku ketat dalam menerima sebuah periwayatan.

Karena itu, silsilah periwayatannya merupakan sanad-sanad paling kuat. Sebagian ahli hadits menyebut sebagian sanad-sanadnya dengan al-silsilah adz dzahabiyah (rantai emas).

Baca Juga

Imam Malik berkata, "Ilmu tidak bisa diambil dari empat orang, dan bisa diambil dari selain empat orang tersebut.":

1. Orang dungu yang menampakkan kedunguannya meskipun dia paling banyak riwayatnya.

2. Ahli bidah yang mengajak kepada hawa nafsunya.

3. Orang yang biasa berdusta ketika berbicara dengan manusia meski aku tidak menuduh dia berdusta dalam hadits

4. Orang shaleh yang banyak beribadah tapi ia tidak hafal hadits yang diriwayatkannya.

Beliau juga mengatakan, "Aku pernah mendapati syaikh-syaikh yang memiliki keutamaan dan keshalehan dalam menyampaikan (meriwayatkan) suatu hadits, namun aku tidak mendengar sesuatu pun dari mereka."

Kemudian dikatakan kepada beliau, "Mengapa wahai Abu Abdillah (Imam Malik)?"

Beliau menjawab, "Karena mereka tidak mengetahui apa yang mereka sampaikan (meriwayatkan)!"

Perkataaan ini menunjukkan syarat-syarat yang beliau ajukan untuk para rijal haditsnya. Beliau mensyaratkan adil bagi perawinhya. Maka, sebuah hadis tidak bisa diterima dari orang yang tidak adil dan tidak pula diterima dari orang yang majhul (Perawi yang tidak diketahui jati diri dan kepribadiannya, tidak pula diketahui sifat-sifatnya sedikitpun, baik keahliannya maupun ketelitiannya). Karena, orang yang tertolak karena keadilannya lebih baik daripada orang yang tertolak haditsnya karena majhul, sebab bisa jadi ia bukanlah orang yang adil. Kalaupun ia orang yang adil, maka bisa jadi ia tidak mengetahui apa yang dibawa dan apa yang ditinggalkannya.

sumber : Syekh Abdul Aziz Asy Syinawi / Biografi Empat Imam Mazhab
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement