REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Seorang perempuan berinisial P diduga menjadi korban kekerasan oleh seorang oknum polisi yang diduga berdinas di Polda Jawa Barat. Korban menceritakan pengalaman buruk yang dialaminya di media sosial hingga akhirnya viral di media sosial.
P mengaku mengalami tindak kekerasan sejak bulan Maret tahun 2024 lalu mulai dari dipukul di bagian mulut dan pelipis mata. Ia mengaku harus dirawat di rumah sakit selama dua pekan menyembuhkan luka itu.
P pun mengungkapkan sosok yang diduga menganiaya dirinya yaitu oknum polisi berinisial A yang diduga bertugas di Polda Jabar. Ia merasa trauma bahkan terpaksa harus mendatangi psikologi untuk mengatasi rasa trauma yang dialaminya.
Ia bercerita awal mula dirinya mengalami tindak pidana kekerasan dimulai saat diminta mendatangi A yang bertugas di Cirebon di sebuah gudang. Saat bertemu dirinya, P tidak sengaja melihat notifikasi DM di handphone milik A.
Setelah itu, tiba-tiba A marah dan menjambak dirinya mencekik hingga memukul di bagian muka. Aksi kekerasan yang dialaminya berlanjut pada Agustus hingga akhir Oktober saat yang bersangkutan pindah tugas ke Bandung.
P menduga A memilih bertahan dengannya karena bukan karena rasa sayang. Akan tetapi khawatir perilakunya diketahui banyak orang dan dirinya bercerita ke orang lain. Ia berharap curhatnya di media sosial agar tidak muncul korban korban lainnya.
Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Jules Abraham Abast Propam Polda Jabar tengah melakukan penyelidikan. Apabila didapati bukti maka akan diproses langsung.
"Saat ini sedang dilakukan penyelidikan oleh Propam. Kalau memang terbukti akan langsung diproses lanjut," kata dia.