Selasa 24 Dec 2024 17:57 WIB

Pelindo Dorong Stakeholders Tingkatkan Keselamatan Kerja di Lingkungan Pelabuhan

Ini komitmen Pelindo meningkatkan kepedulian budaya K3.

Pelindo melalui Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT) menggandeng Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (DK3) Provinsi Jawa Timur dan Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) menggelar peningkatan awareness K3 bagi Perusahaan Bongkar Muat (PBM) di wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Selasa (24/12).
Foto: dok Republika
Pelindo melalui Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT) menggandeng Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (DK3) Provinsi Jawa Timur dan Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) menggelar peningkatan awareness K3 bagi Perusahaan Bongkar Muat (PBM) di wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Selasa (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebagai komitmen dalam meningkatkan kesadaran dalam keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan pelabuhan, Pelindo melalui Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT) menggandeng Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (DK3) Provinsi Jawa Timur dan Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) menggelar peningkatan awareness K3 bagi Perusahaan Bongkar Muat (PBM) di wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Selasa (24/12).

Kegiatan yang bertajuk “Integrasi K3 dan Produktivitas di Pelabuhan: Kunci Kinerja Logistik yang Handal” ini digelar sebagai salah satu bentuk komitmen Pelindo dalam meningkatkan kepedulian budaya K3 tidak hanya di lingkungan Pelindo Group saja, namun juga bagi seluruh stakeholders yang berada di lingkungan pelabuhan secara menyeluruh.

Baca Juga

Dengan menghadirkan Group Head K3 dan Sisman Pelindo Bondan Winarno, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Perak Agustinus Maun, serta Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Sigit Priyanto, Tri Widodo Kepala Bidang Ketenagakerjaan dan K3, Bagus Warga Kepala Seksi Norma K3 sebagai narasumber dalam kegiatan ini. Turut hadir Ketua DPC APBMI Jatim, Kody Lamahayu Fredy.

“Keselamatan adalah prioritas utama di Pelindo, dan Corporate Life Saving Rules (CLSR) menjadi pedoman utama untuk memastikan prinsip-prinsip keselamatan dihayati dan diterapkan oleh seluruh individu di lingkungan kerja. Dengan mematuhi CLSR, Pelindo berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif demi keberlanjutan perusahaan dan kesejahteraan masyarakat,” jelas Group Head K3 dan Sisman Pelindo, Bondan Winarno.

photo
Pelindo melalui Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT) menggandeng Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (DK3) Provinsi Jawa Timur dan Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) menggelar peningkatan awareness K3 bagi Perusahaan Bongkar Muat (PBM) di wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Selasa (24/12). - (dok Republika)

Senada dengan penjelasan Kepala Kantor KSOP Utama Tanjung Perak Agustinus Maun, Integrasi K3, produktivitas pelabuhan, dan kinerja logistik di Pelabuhan Tanjung Perak menjadi pedoman penting untuk meningkatkan daya saing indeks logistik nasional di tingkat internasional. “Penerapan K3 yang konsisten di Pelabuhan Tanjung Perak diharapkan menjadi contoh nasional sekaligus prestasi bersama pemangku kepentingan,” ujarnya.

“Kegiatan Awareness K3 seperti yang diselenggarakan hari ini menjadi langkah strategis untuk menanamkan budaya keselamatan di setiap lini kerja. Kami mengapresiasi komitmen Pelindo dan seluruh mitra kerja yang terus mengutamakan keselamatan sebagai prioritas, sejalan dengan upaya meningkatkan daya saing logistik nasional di tingkat global,” sambung Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Sigit Priyanto.

Dalam kesempatan tersebut dilakukan pemasangan kunci dalam papan Safety Lock yang menjadi simbol komitmen seluruh pemangku kepentingan di pelabuhan untuk menerapkan budaya K3.

Setiap kunci yang dipasang mencerminkan tekad bersama dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, produktif, dan berkelanjutan.

Selanjutnya, Direktur SDM SPMT Edi Priyanto menambahkan bahwa SPMT tidak hanya fokus pada internalisasi budaya K3 di lingkungan perusahaan, tetapi juga berkomitmen melakukan eksternalisasi kepada seluruh pemangku kepentingan, seperti Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), pengemudi truk, dan perusahaan bongkar muat. Kegiatan ini merupakan langkah perdana dalam melakukan eksternalisasi komitmen penerapan K3 yang dapat dijadikan prototype untuk dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia.

“Kegiatan eksternalisasi yang dilakukan SPMT ini sejalan dengan prinsip Creating Shared Value (CSV), di mana keselamatan kerja menjadi bagian dari kontribusi kami terhadap keberlanjutan sosial dan lingkungan. Harapannya seluruh peserta dari perusahaan bongkar muat dapat berperan aktif dalam membangun budaya K3 di pelabuhan. Bersama-sama, mewujudkan pelabuhan yang tidak hanya produktif, tetapi juga aman dan berdaya saing, demi mendukung kinerja logistik nasional yang lebih baik,” tutup Edi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement