Rabu 25 Dec 2024 08:56 WIB

Jam Pasir PHE ONWJ Tingkatkan Pendapatan Ekowisata Karawang hingga Rp 142 Juta per Tahun

Jam Pasir berhasil mengatasi abrasi dan mengembalikan 3,62 hektare lahan.

PRODUK UMKM. Manajemen PHE ONWJ dan Kelompok UMKM Pasir Putih memperlihatkan aneka produk olahan laut kreasi UMKM setempat.
Foto: Dok istimewa
PRODUK UMKM. Manajemen PHE ONWJ dan Kelompok UMKM Pasir Putih memperlihatkan aneka produk olahan laut kreasi UMKM setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 49 program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah pesisir diinisiasi Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) sepanjang 2024. Salah satunya Program Jam Pasir (Jaga Alam Melalui Pemberdayaan Masyarakat Pesisir) yang berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat melalui ekowisata hingga Rp 142 juta per tahun.

Ke-49 program tersebut tersebar di tujuh daerah seluas 8.300 kilometer, yakni Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kepulauan Seribu, dan Jakarta.

Baca Juga

Head of Communication, Relations & CID PHE ONWJ R Ery Ridwan mengungkapkan, seluruh program dirancang berlandaskan empat pilar utama: kesehatan, ekonomi, lingkungan, dan pendidikan.  “Kehadiran kami tidak hanya memberikan kontribusi pada sektor energi, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi kami,” jelas Ery dalam siaran persnya.

Salah satu program unggulan adalah Jam Pasir, yang berlokasi di Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang. Program, yang berfokus pada upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim ini, berhasil mengatasi abrasi dan mengembalikan 3,62 hektare lahan yang sempat hilang.

Hutan mangrove tumbuh rimbun, dengan lebih dari 47 ribu tanaman bakau. Hutan ini menjadi rumah bagi 28 spesies flora dan 52 spesies fauna. Tak hanya itu, program Jam Pasir juga mampu mengurangi 18,3 ton CO2eq, yang sebanding dengan mengurangi potensi polusi udara akibat pembakaran ban bekas.

Dari sisi ekonomi, Jam Pasir memberikan dampak positif dengan meningkatkan pendapatan kelompok ekowisata hingga Rp 142 juta per tahun, serta menaikkan pendapatan kelompok UMKM menjadi Rp 52 juta per tahun.

Jam Pasir juga membawa perubahan nyata dalam perilaku masyarakat pesisir setempat. Masyarakat menyadari pentingnya menjaga lingkungan, dan anak-anak memiliki pemahaman lebih dalam tentang mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Total lebih dari 860 warga, yang semula terancam abrasi, terselamatkan berkat program ini.

Ke-49 program CSR PHE ONWJ mencakup berbagai inisiatif, mulai dari pemanfaatan limbah cangkang rajungan, turut berkontribusi dalam penanganan stunting, peningkatan akses dan kualitas pendidikan, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, hingga inovasi penanganan abrasi.

“Program-program ini dirancang agar selaras dengan tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan, atau Sustainable Development Goals (SDGs),” tambahnya.

SDG merupakan agenda global yang bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi lingkungan, dan memastikan kehidupan yang sejahtera bagi semua orang pada 2030. Ada 17 tujuan utama yang tercakup dalam SDG’s, mulai dari kesehatan dan kesejahteraan pendidikan berkualitas, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, hingga aksi terhadap perubahan iklim.

“Program kesehatan kami berkontribusi pada pencapaian SDG 3 tentang kesehatan dan kesejahteraan. Sementara itu, program ekonomi kami mendukung SDG 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Kami berupaya menjawab kebutuhan masyarakat sambil tetap menjaga keseimbangan lingkungan. Ini adalah tanggung jawab kami sebagai perusahaan energi yang peduli terhadap keberlanjutan,” ungkap Ery.

PHE ONWJ tidak hanya menjalankan program-program ini secara mandiri, tetapi juga menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan perguruan tinggi. "Kemitraan ini sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan program-program kami," imbuh Ery.

Contohnya, PHE ONWJ menandatangani komitmen bersama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, dan kemitraan dalam bentuk studi dengan Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Padjadjaran.

PHE ONWJ berharap melalui program-program ini, masyarakat dapat merasakan manfaat nyata yang berkelanjutan, baik dari sisi peningkatan kualitas hidup maupun pelestarian lingkungan. Dengan sinergi antara perusahaan, masyarakat, dan pemerintah daerah, tujuan pembangunan berkelanjutan dapat tercapai secara optimal.

Masih di Kabupaten Karawang, diselenggarakan juga sejumlah program perlindungan lingkungan, seperti penanganan abrasi di Desa Sukajaya, Desa Ciparagejaya, dan Tambaksari, dan program penanganan sampah di Desa Sungaibuntu dan Tanjung Pakis. Di sektor pendidikan, ada program revitalisasi PAUD di Desa Muara, dan Desa Sumberjaya.

“Semua program yang kami jalankan adalah bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, dan kami berkomitmen untuk terus memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi kami,” tutup Ery.

Dengan langkah-langkah konkret ini, PHE ONWJ tidak hanya menjadi pemain penting dalam sektor energi nasional, tetapi juga agen perubahan yang mendukung tercapainya SDG’s di Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement