Kamis 26 Dec 2024 09:02 WIB

Penjualan Kendaraan Listrik akan Melonjak di Tahun 2025

Total penjualan kendaraan global di 2025 diperkirakan mencapai 89,6 juta unit.

Mobil yang akan diekspor terparkir di terminal pelabuhan Yantai, Provinsi Shandong, China, 10 Januari 2024.
Foto: REUTERS
Mobil yang akan diekspor terparkir di terminal pelabuhan Yantai, Provinsi Shandong, China, 10 Januari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID,Penjualan kendaraan listrik (EV) global diperkirakan akan meningkat hampir sepertiga pada tahun 2025. Kenaikan itu mendorong industri otomotif yang optimis di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik.

Menurut sebuah studi baru dari S&P Global akhir pekan lalu menyebutkan penjualan EV diproyeksikan mencapai 15,1 juta tahun depan, naik sekitar 30 persen dari perkiraan tahun ini sebesar 11,6 juta.

Baca Juga

“Itu akan mencapai 16,7 persen dari keseluruhan penjualan kendaraan ringan global, yang akan menjadi peningkatan dari 13,2 persen pada tahun 2024,” kata lembaga pemeringkat yang berbasis di New York tersebut.

Kenaikan ini diharapkan terjadi meskipun ada kekhawatiran atas perlambatan permintaan dan produsen kendaraan listrik mengurangi rencana produksi. “Karena pemerintah memikirkan kembali strategi insentif dan subsidi, selain tantangan infrastruktur,” kata analis di S&P Global.

Tiongkok, ekonomi terbesar kedua di dunia dan pasar kendaraan listrik terbesar, akan menguasai sebagian besar penjualan dengan 29,7 persen, diikuti oleh Eropa (20,4 persen) dan AS (11,2 persen). India hanya akan menguasai 7,5 persen pada tahun 2025, tetapi itu akan menjadi lebih dari dua kali lipat pangsanya tahun ini.

Menurut analis banyak ketidakpastian yang masih ada terkait laju elektrifikasi. Terutama terkait infrastruktur pengisian daya, daya jaringan, rantai pasokan baterai, tren sumber global. “Selain itu juga hambatan perdagangan tarif, laju kemajuan teknologi, dan tingkat dukungan yang diperlukan dari para pembuat kebijakan untuk memfasilitasi peralihan dari bahan bakar fosil ke alternatif listrik,” ucapnya.

Di sisi lain, penjualan kendaraan global secara keseluruhan akan naik tipis sebesar 1,7 persen per tahun menjadi sekitar 89,6 juta unit pada tahun 2025, mencerminkan penurunan menyeluruh yang didukung oleh "pertumbuhan pemulihan yang hati-hati".

Pergeseran tersebut dikaitkan dengan perubahan kebijakan yang diharapkan oleh pemerintahan presiden terpilih AS Donald Trump yang akan datang, yang telah mengancam tarif yang lebih tinggi, ditambah dengan faktor-faktor lain. “Terutama suku bunga, arus perdagangan, sumber daya, dan tingkat adopsi kendaraan listrik. Hal-hal ini diharapkan memiliki dampak "signifikan" pada permintaan kendaraan,” katanya.

 

sumber : Thenationalnews.com
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement