Kamis 26 Dec 2024 15:48 WIB

Berenang di Kawasan Palung, Tiga Wisatawan Terseret Ombak Parangtritis

Tiga wisatawan tersebut dievakuasi dalam kondisi selamat.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: A.Syalaby Ichsan
Pantai Parangtritis (Ilustrasi)
Foto: Dokumen
Pantai Parangtritis (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL — Tiga wisatawan terseret ombak di Pantai Parangtritis, Kamis (26/12/2025). Tiga wisatawan tersebut merupakan warga asal Klaten, Jawa Tengah yang berinisial JS (53 tahun), WI (12 tahun), dan YR (17 tahun). 

“Kejadian sekitar pukul 10.30 WIB,” kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Kamis (26/12/2024). 

Baca Juga

Jeffry menuturkan, ketiga korban merupakan rombongan satu keluarga yang datang ke Parangtritis sekitar pukul 10.00 WIB. Awalnya, korban WI bermain air ke tengah pantai di kawasan palung laut, dan terseret ombak. 

Korban JS dan YR berusaha menolong WI, akan tetapi ikut terseret ombak di Pantai Parangtritis. Meski begitu, petugas yang berada di lokasi langsung melakukan pertolongan terhadap ketiga korban. 

Ketiganya pun berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. “Korban dapat tertolong dengan kondisi selamat,” ucap Jeffry. 

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY sudah mewanti-wanti wisatawan yang akan berlibur di DIY selama masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), terutama di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul yang memiliki sejumlah palung. 

Petugas meminta bagi wisatawan yang berwisata ke Parangtritis, untuk lebih waspada dengan tidak berenang di area yang dipasang bendera merah. Pasalnya, kawasan Parangtritis yang dipasang bendera tersebut mengartikan adanya palung laut.  

“Khusus hadapi musim libur Tahun Baru, wisatawan agar lebih waspada kala bermain di Parangtritis. Patuhi dilarang berenang di antara bendera merah. Laut tenang adalah palung, ini yang tidak dipahami,” kata Kepala BPBD DIY, Noviar Rahmad.  

Selain itu, Noviar menuturkan agar wisatawan maupun masyarakat mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi. Terlebih, DIY masih berstatus siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga awal Januari 2025. 

“(Saat ini sering) Hujan lebat, ada bahaya longsor, bencana bisa kapan saja datangnya, butuh mitigasi bencana. Bisa akses informasi Info BMKG di aplikasi," ucap Noviar.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement