REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Andi Bastoni dalam 101 Sahabat Nabi menuturkan, Husen bin Salam dahulunya merupakan kepala pendeta Yahudi di Madinah. Sebagai seorang tokoh penting, ia dihormati kaumnya.
Di kuilnya, Husen banyak menghabiskan hari-hari dengan mendaras dan mempelajari Taurat. Rutinitas kesehariannya dipilah menjadi tiga bagian.
Sepertiganya untuk beribadah di kuil. Sepertiga lainnya untuk beristirahat dengan cara berkebun. Adapun sisanya untuk mengajarkan Taurat kepada umat Yahudi.
Sebagai pakar Taurat, Husen bin Salam sangat memahami maksud pencatuman nama Ahmad dalam kitab suci tersebut. Dia begitu mengharapkan kesempatan dapat bertemu langsung dan mengimani risalah Sang Nabi akhir zaman itu.
Setiap kali menemukan ayat Taurat yang mengabarkan kedatangan Ahmad, Husen sering merenungkannya dan membacanya berulang kali. Ia telah mempelajari bahwa sosok Ahmad berasal dari kalangan Arab yang kelak akan datang ke Yastrib. Husen semakin giat mempelajari ciri-ciri sosok nabi bagi sekalian umat manusia itu.