Sabtu 28 Dec 2024 07:45 WIB

Ketika Mantan Budak Berkuasa

Dalam sejarah Islam, Dinasti Mamluk didirikan oleh generasi keturunan budak.

ILUSTRASI Dinasti Mamluk
Foto: wiki
ILUSTRASI Dinasti Mamluk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahmad al-Usairy dalam Sejarah Islam menjelaskan, kata mamluk berarti 'budak yang dibeli dengan uang'. Istilah tersebut dalam bahasa Arab agak berbeda dengan 'abd.

Mamluk adalah hamba sahaya yang berasal dari kedua orang tua yang berstatus merdeka, tetapi saat berusia anak-anak mereka telah dirampas dari bapak ibunya (biasanya akibat peperangan atau penyerbuan), dan pada akhirnya diperjualbelikan sebagai budak. Adapun 'abd berarti hamba sahaya yang dilahirkan oleh kedua orang tua yang juga berstatus budak.

Baca Juga

Dalam pengertian lain, mamluk (bentuk jamak: mamalik) merujuk pada golongan budak yang berkulit putih, sedangkan 'abd berkulit hitam. Orang-orang mamluk umumnya datang ke wilayah daulah Islam dari wilayah kaum Persia, Turki, Kurdi, dan Kaukasus yang sudah ditaklukkan. Ada pula mereka yang berasal dari Eropa atau Romawi Timur (Bizantium).

Menurut al-Usairy, riwayat Dinasti Mamluk terbagi ke dalam dua fase, yakni Mamluk Bahriyah (648-792 H/1250-1389 M) dan Mamluk Barjiyah (792-923 M/1389-1517 M). Secara keseluruhan, pemerintahan keduanya berlangsung dalam kurun waktu 275 tahun.

Dalam masa yang panjang itu, wangsa nonningrat tersebut berperan besar dalam menjaga kedaulatan Islam. Kemenangan mereka dalam Perang Ain Jalut pada 25 Ramadhan 658 H/3 September 1260 M merupakan buktinya.

Pertempuran tersebut memperhadapkan antara Dinasti Mamluk Bahriyah dan balatentara Mongol. Beberapa tahun sebelumnya, bangsa dari Asia Timur itu telah mencaplok satu per satu negeri Islam di sekujur Asia tengah dan sebagian besar Asia Barat.

photo
Peta wilayah kekuasaan Dinasti Mamluk Bahriyah - (wiki)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement