Sabtu 28 Dec 2024 13:54 WIB

In Picture: Derita Anak Gaza di Kamp Pengungsi, Hadapi Ancaman Cuaca Dingin dan Malnutrisi

Agresi Israel ke Palestina memaksa anak-anak di Gaza tinggal di kamp pengungsian.

Red: Edwin Dwi Putranto

Anak-anak Gaza duduk di dalam tenda di kamp pengungsi Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Jumat (27/12/2024). Anak-anak Gaza yang tinggal di dalam tenda pengungsian menghadapi ancaman hawa dingin. Tenda-tenda yang dibangun seadanya tidak melindungi mereka sepenuhnya dari hawa dingin. Agresi Israel ke Palestina telah membuat 90 persen warga Gaza mengungsi dan tinggal di kamp pengungsian. (FOTO : AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Seorang ibu mengganti pakaian putrinya yang berusia lima tahun, yang menderita kekurangan gizi, di tempat penampungan tempat mereka tinggal di Deir el-Balah, Jalur Gaza, Selasa (24/12/2024). Di kamp pengungsi Deir al-Balah, anak-anak Gaza tinggal di dalam tenda dengan penuh keterbatasan. Ancaman hawa dingin dan krisis pangan menghantui anak-anak Gaza di Kamp Pengungsian. (FOTO : Majdi Fathi/NurPhoto)

Anak Gaza berdiri di depan tenda pengungsian yang terbuat dari potongan kain dan nilon, di sebuah kamp pengungsi Palestina di tepi pantai di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Jumat (27/12/2024). Anak-anak Gaza yang tinggal di dalam tenda pengungsian hidup dengan penuh keterbatasan. Mereka harus menghadapi ancaman hawa dingin dan keterbatasan pasokan makanan. Tenda-tenda yang dibangun seadanya tidak melindungi mereka sepenuhnya dari hawa dingin. Agresi Israel ke Palestina telah membuat 90 persen warga Gaza mengungsi dan tinggal di kamp pengungsian. (FOTO : Majdi Fathi/NurPhoto)

Anak-anak berkumpul di sekitar api unggun untuk menghangatkan diri di kamp pengungsi Palestina di tepi pantai di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Jumat (27/12/2024). Anak-anak Gaza yang tinggal di dalam tenda pengungsian hidup dengan penuh keterbatasan. Mereka harus menghadapi ancaman hawa dingin dan keterbatasan pasokan makanan. Tenda-tenda yang dibangun seadanya tidak melindungi mereka sepenuhnya dari hawa dingin. Agresi Israel ke Palestina telah membuat 90 persen warga Gaza mengungsi dan tinggal di kamp pengungsian. (FOTO : Majdi Fathi/NurPhoto)

Seorang anak Gaza bermain dengan kucing di samping tenda keluarganya, yang terbuat dari potongan kain dan nilon, di sebuah kamp pengungsi Palestina di tepi pantai di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Jumat (27/12/2024). Anak-anak Gaza yang tinggal di dalam tenda pengungsian hidup dengan penuh keterbatasan. Mereka harus menghadapi ancaman hawa dingin dan keterbatasan pasokan makanan. Tenda-tenda yang dibangun seadanya tidak melindungi mereka sepenuhnya dari hawa dingin. Agresi Israel ke Palestina telah membuat 90 persen warga Gaza mengungsi dan tinggal di kamp pengungsian. (FOTO : AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Anak-anak bermain di kamp pengungsi Palestina di tepi pantai di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Jumat (27/12/2024). Anak-anak Gaza yang tinggal di dalam tenda pengungsian hidup dengan penuh keterbatasan. Mereka harus menghadapi ancaman hawa dingin dan keterbatasan pasokan makanan. Tenda-tenda yang dibangun seadanya tidak melindungi mereka sepenuhnya dari hawa dingin. Agresi Israel ke Palestina telah membuat 90 persen warga Gaza mengungsi dan tinggal di kamp pengungsian. (FOTO : AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Anak Gaza berada di tenda pengungsian yang terbuat dari potongan kain dan nilon, di sebuah kamp pengungsi Palestina di tepi pantai di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Jumat (27/12/2024). Anak-anak Gaza yang tinggal di dalam tenda pengungsian hidup dengan penuh keterbatasan. Mereka harus menghadapi ancaman hawa dingin dan keterbatasan pasokan makanan. Tenda-tenda yang dibangun seadanya tidak melindungi mereka sepenuhnya dari hawa dingin. Agresi Israel ke Palestina telah membuat 90 persen warga Gaza mengungsi dan tinggal di kamp pengungsian. (FOTO : AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Tenda-tenda warga Gaza di kamp pengungsi Palestina di tepi pantai di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Jumat (27/12/2024). Anak-anak Gaza di kamp pengungsian hidup dengan penuh keterbatasan. Mereka harus menghadapi ancaman hawa dingin dan keterbatasan pasokan makanan. Tenda-tenda yang dibangun seadanya tidak melindungi mereka sepenuhnya dari hawa dingin. Agresi Israel ke Palestina telah membuat 90 persen warga Gaza mengungsi dan tinggal di kamp pengungsian. (FOTO : Majdi Fathi/NurPhoto)

Tiga anak kucing terlihat di kamp pengungsi Palestina di tepi pantai di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Jumat (27/12/2024). Anak-anak Gaza di kamp pengungsian hidup dengan penuh keterbatasan. Mereka harus menghadapi ancaman hawa dingin dan keterbatasan pasokan makanan. Tenda-tenda yang dibangun seadanya tidak melindungi mereka sepenuhnya dari hawa dingin. Agresi Israel ke Palestina telah membuat 90 persen warga Gaza mengungsi dan tinggal di kamp pengungsian. (FOTO : AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Seorang anak Gaza membantu ibunya menyiapkan roti untuk makan mereka di kamp pengungsi Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Jumat (27/12/2024). Anak-anak Gaza yang tinggal di dalam tenda pengungsian hidup dengan penuh keterbatasan. Mereka harus menghadapi ancaman hawa dingin dan keterbatasan pasokan makanan. Tenda-tenda yang dibangun seadanya tidak melindungi mereka sepenuhnya dari hawa dingin. Agresi Israel ke Palestina telah membuat 90 persen warga Gaza mengungsi dan tinggal di kamp pengungsian. (FOTO : Majdi Fathi/NurPhoto)

Anak Gaza berada di tenda pengungsian yang terbuat dari potongan kain dan nilon, di sebuah kamp pengungsi Palestina di tepi pantai di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Jumat (27/12/2024). Anak-anak Gaza yang tinggal di dalam tenda pengungsian hidup dengan penuh keterbatasan. Mereka harus menghadapi ancaman hawa dingin dan keterbatasan pasokan makanan. Tenda-tenda yang dibangun seadanya tidak melindungi mereka sepenuhnya dari hawa dingin. Agresi Israel ke Palestina telah membuat 90 persen warga Gaza mengungsi dan tinggal di kamp pengungsian. (FOTO : Majdi Fathi/NurPhoto)

Anak-anak berkumpul di sekitar api unggun untuk menghangatkan diri di kamp pengungsi Palestina di tepi pantai di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Jumat (27/12/2024). Anak-anak Gaza yang tinggal di dalam tenda pengungsian hidup dengan penuh keterbatasan. Mereka harus menghadapi ancaman hawa dingin dan keterbatasan pasokan makanan. Tenda-tenda yang dibangun seadanya tidak melindungi mereka sepenuhnya dari hawa dingin. Agresi Israel ke Palestina telah membuat 90 persen warga Gaza mengungsi dan tinggal di kamp pengungsian. (FOTO : Majdi Fathi/NurPhoto)

Seorang ibu mengganti pakaian putrinya yang berusia lima tahun, yang menderita kekurangan gizi, di tempat penampungan tempat mereka tinggal di Deir el-Balah, Jalur Gaza, Selasa (24/12/2024). Krisis pangan membuat anak-anak Gaza menghadapi persoalan malnutrisi. Bayi yang baru lahir menghadapi risiko lebih tinggi karena malnutrisi pada ibu mengurangi kualitas ASI yang dapat mereka berikan. PBB melaporkan lebih dari 50 ribu anak-anak di Gaza kekurangan gizi. (FOTO : Majdi Fathi/NurPhoto)

Potret anak Gaza di sebuah kamp pengungsi Palestina, Sabtu (21/12/2024). Anak-anak Gaza di kamp pengungsian hidup dengan penuh keterbatasan. Mereka harus menghadapi ancaman hawa dingin dan keterbatasan pasokan makanan. Tenda-tenda yang dibangun seadanya tidak melindungi mereka sepenuhnya dari hawa dingin. Agresi Israel ke Palestina telah membuat 90 persen warga Gaza mengungsi dan tinggal di kamp pengungsian. (FOTO : Mahmoud Isleem/Anadolu)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Krisis kemanusiaan di Gaza terus bertambah parah seiring dengan berlanjutnya serangan Israel yang menyebabkan lebih dari 90 persen warga Gaza mengungsi dan tinggal di kamp pengungsian.

Ribuan keluarga termasuk anak-anak di Gaza hidup tanpa tempat tinggal, makanan, dan perawatan medis yang memadai, sehingga berkontribusi terhadap memburuknya krisis kesehatan.

Di kamp pengungsi Deir al-Balah, anak-anak Gaza tinggal di dalam tenda dengan penuh keterbatasan. Ancaman hawa dingin menghantui mereka saat malam. Tenda-tenda yang dibangun seadanya tidak melindungi mereka sepenuhnya dari hawa dingin.

Saat malam datang, anak-anak berkumpul di dekat api unggun untuk sedikit mengusir hawa dingin. Tangan-tangan kecil bertumpuk di atas nyala api sekedar menghilangkan hawa dingin yang menusuk tubuh.

Krisis pangan juga membuat anak-anak Gaza menghadapi persoalan malnutrisi. Bayi yang baru lahir menghadapi risiko lebih tinggi karena malnutrisi pada ibu mengurangi kualitas ASI yang dapat mereka berikan. PBB melaporkan lebih dari 50 ribu anak-anak di Gaza kekurangan gizi.

sumber : AP, Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement