REPUBLIKA.CO.ID, BRAZILIA -- Pemerintah Brasil menghentikan penerbitan visa kerja sementara untuk perusahaan kendaraan elektrik China, Build Your Dream (BYD). Seperti dilaporkan Reuters, Keputusan itu diambil oleh Kementerian Luar Negeri Brasil di tengah merebaknya isu 'perbudakan' di salah satu pabrik.
Kebijakan penghentian penerbitan visa kerja untuk BYD diterapkan beberapa hari setelah otoritas perburuhan di Brasil mengungkapkan bahwa, mereka menemukan 163 pekerja di pabrik BUD di wilayah Bahia bekerja dalam kondisi 'seperti perbudakan'. Para pekerja itu dipekerjakan oleh kontraktor Jinjiang Group, yang telah membantah isu perbudakan ini.
Pada Kamis (26/12/2024), otoritas perburuhan Brasil menyebutkan bahwa 163 pekerja itu adalah korban praktik perdagangan orang. Menurut Kementerian Luar Negeri Brasil, mereka masuk ke negara itu menggunakan visa kerja sementara.
Pabrik BYD di Bahia telah menjadi simbol dari tumbuhnya pengaruh China di Amerika Selatan dan contoh dari hubungan dekat dari kedua negara. Khusus pabrik di Bahia, BYD berinvestasi hingga 620 juta dolar AS.
Brasil adalah pasar terbesar di luar China bagi BYD. Raksasa produsen kendaraan listrik dunia itu sebelumnya menyatakan akan memulai produksi di Brasil pada awal 2025 dengan jumlah produksi awal sebesar 150 ribu mobil.
Dalam keterangan terpisah, Kementerian Kehakiman Brasil menyatakan, jika nantinya ditemukan kejanggalan oleh pihak kejaksaan berdasarkan hasil investigasi di pabrik BYD, mereka akan mencabut izin tinggal para pekerja asal China. Kementerian Kehakiman telah meminta Kementerian Luar Negeri untuk menangguhkan visa sementara untuk BYD yang diterbitkan pada 20 Desember, tiga hari sebelum temuan otoritas perburuhan diungkap ke publik.