Sabtu 28 Dec 2024 17:21 WIB

Dokter Forensik Ungkap Luka-Luka Mahasiswi UPI yang Ditemukan Meninggal

Ditemukan sejumlah luka mulai dari memar di wajah hingga patah tulang.

Rep: Bayu Adji P / Red: Teguh Firmansyah
Konferensi pers penyelidikan kasus mahasiswi UPI yang ditemukan meninggal dunia karena jatuh dari lantai dua Gedung Gymnasium UPI, Sabtu (28/12/2024).
Foto: Republika
Konferensi pers penyelidikan kasus mahasiswi UPI yang ditemukan meninggal dunia karena jatuh dari lantai dua Gedung Gymnasium UPI, Sabtu (28/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih dr Nurul Aida Fathya mengungkapkan sejumlah luka yang dialami oleh AM (21 tahun) mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang ditemukan meninggal dunia karena jatuh dari lantai dua Gymnasium UPI, Kamis (26/12/2024). Pemeriksaan jenazah korban hanya bagian luar karena keluarga menolak untuk dilakukan autopsi.

"Kebetulan keluarganya menolak untuk dilakukan autopsi sehingga permintaan untuk visumnya adalah permintaan pemeriksaan luar jenazah," ucap dia di Mapolrestabes Bandung, Sabtu (28/12/2024).

Baca Juga

Hasil pemeriksaan luar jenazah korban, Nurul mengatakan ditemukan sejumlah luka mulai dari luka memar di bagian wajah. Luka lecet di wajah sisi kanan dan luka robek di tungkai bawah kanan dan patah tulang tertutup di tungkai atas kanan dan bawah kanan.

"Jadi distribusi lukanya ada di sisi sebelah kanan jadi mungkin sesuai dengan tadi yang ditunjukkan oleh kapolres, kondisi korban terjatuhnya memang ke sisi kanan dari CCTV," kata dia.

Namun begitu, dokter Nurul mengatakan karena yang dilakukan hanya pemeriksaan luar jenazah sehingga untuk memastikan penyebab kematian tidak dapat ditentukan. Sebab pihaknya tidak dapat melihat kondisi di dalam tubuh jenazah.

"Berdasarkan luka yang kami temukan tentu distribusinya sisi sebelah kanan berarti itulah yang mengenai pertama artinya yang mengenai lantai pertama kali," kata dia.

Selain itu, luka yang dominan dialami korban adalah di tungkai. Namun, apakah hal itu dapat memastikan, ia menyebut bagian lain yang viral yaitu kepala dibandingkan tungkai bawah atau atas.

"Tapi itu tidak bisa kita tentukan karena tidak dilakukan autopsi karena keluar darah banyak dari hidung, telinga, kemungkinan adanya patah tulang di daerah tengkorak akan tetapi tidak ditemukannya luka terbuka tentu itu baru prediksi karena tidak bisa teraba dan tidak bisa juga terlihat," kata dia.

Cekcok dengan kekasih

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement