Ahad 29 Dec 2024 15:47 WIB

Ini Pernyataan Resmi Boeing Usai Kecelakaan Jeju Air

Sebanyak 120 orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan Jeju Air.

Api berkobar saat pesawat penumpang Jeju Air 7C2216 jatuh di Bandara Internasional Muan di Muan, Korea Selatan, Ahad (29/12/2024). Pesawat Jeju Air 7C2216 yang membawa 175 penumpang dan enam kru dalam penerbangan dari Bangkok, Thailand jatuh terbakar dan meledak setelah mendarat dan kemudian menghantam tembok pembatas di bandara Internasional Muan. Data sementara 85 orang tewas dalam peristiwa itu.
Foto: South Korea Muan Fire Station via AP
Api berkobar saat pesawat penumpang Jeju Air 7C2216 jatuh di Bandara Internasional Muan di Muan, Korea Selatan, Ahad (29/12/2024). Pesawat Jeju Air 7C2216 yang membawa 175 penumpang dan enam kru dalam penerbangan dari Bangkok, Thailand jatuh terbakar dan meledak setelah mendarat dan kemudian menghantam tembok pembatas di bandara Internasional Muan. Data sementara 85 orang tewas dalam peristiwa itu.

REPUBLIKA.CO.ID, MUAN -- Perusahaan perakitan pesawat asal Amerika Serikat, Boeing mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Muan, Korea Selatan, Ahad (29/12/2024). Berdasarkan keterangan resmi pada Ahad siang, korban tewas mencapai 120 orang.

"Kami dalam komunikasi dengan Jeju Air terkait penerbangan 2216 dan siap memberikan bantuan kepada mereka. Kami mengucap duka mendalam bagi keluarga yang kehilangan orang-orang tercintanya, dan dan simpati kemai bersama penumpang dan kru pesawat," demikian keterangan Boeing, Ahad.

Baca Juga

Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 membawa 176 penumpang dan enam awak kabin mengalami kecelakaan saat hendak mendarat di Bandara Muan. Pesawat itu baru saja melalui perjalanan dari Thailand menuju Korea Selatan.

Berdasarkan gambar video dari siaran televisi, terlihat pesawat terbakar dengan kepulan asap hitam pekat menyertainya. CEO Jeju Air Kim E-bae mengatakan, bantuan kepada keluarga korban yang berduka menjadi prioritas utama saat ini.

Sementara Penjabat sementara Presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok, langsung mengunjungi lokasi kecelakaan pada Ahad siang. "Tidak akan ada kata-kata duka yang cukup bagi keluarga korban dari tragedi seperti ini," kata Choi, sambil menjanjikan bantuan penuh kepada keluarga korban.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Reuters, Antara, Anadolu
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement