REPUBLIKA.CO.ID, Hanya dua orang yang diyakini selamat dari kecelakaan maut pesawat Jeju Air yang mendarat darurat di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan (Korsel) pada Ahad (29/12/2024). Total adalah 181 penumpang termasuk awak kabin dalam pesawat rute Bangkok, Thailand menuju Korsel itu.
Satu dari penumpang yang selamat adalah seorang awak kabin, yang mengaku tak mengingat kejadian sesaat sebelum pesawat mengalami kecelakaan. Dikutip Korean Herald dilansir The Strait Times, awak kabin itu baru sadarkan diri saat tiba di Rumah Sakit (RS) Hankook.
"Apa yang terjadi? Mengapa saat ada di sini," ujarnya, menjawab pertanyaan dokter.
Menurut awak kabin kepada dokter, hal terakhir yang dia ingat adalah mengenakan sabuk pengaman menjelang pesawat mendarat, lantaran dia berpikir pesawat hampir mendarat di Bandara Muan. Dia mengaku tidak mengingat apa yang terjadi setelah itu.
Awak kabin pria itu ditugaskan melayani penumpang Jeju Air 7C 2216 di bagian belakang pesawat dan mengalami luka di pundak kiri dan kepala akibat kecelakaan. Satu penyintas lain yang adalah seorang wanita, saat ini masih menjalani perawatan di RS Hankook.
Jeju Air 7C 2216 terbang dari Bandara Suvarnabhumi Bangkok menuju Bandara Muan di Provinsi Jeolla, Korsel sekitar pukul 09.00 pagi. Sebelum mendarat darurat dan mengalami kecelakaan, seorang penumpang sempat mengirim pesan singkat kepada anggota keluarganya, menginformasikan bahwa pesawat yang ditumpanginya tidak bisa mendarat karena seekor burung berada di sayap pesawat.
"Seekor burung tersangkut di pesawat, dan kami tidak bisa mendarat. Haruskah saya mengirimkan kata-kata terakhir? demikian pesan singkat seorang penumpang kepada anggota keluarganya.
Anggota keluarga yang menerima pesan singkat itu mengatakan kepada News1, bahwa, penumpang si pengirim pesan singkat itu kemudian tidak bisa dihubungi setelah itu.